visitaaponce.com

Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi masih akan Melambat

Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi masih akan Melambat
Ilustrasi. Seorang teller sebuah bank menghitung uang setoran tunai nasabah di Jakarta, Senin (31/1/2011)(MI/PANCA SYURKANI)

KETUA Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan perekonomian dunia pada 2024 diawali dengan optimisme pasar bahwa berbagai kebijakan yang dilakukan telah menurunkan ketidakpastian.

Perekonomian global diperkirakan terhindar dari resesi. Namun berbagai down side risk masih mewarnai pertumbuhan ekonomi, terutama biaya pinjaman, beban utang, lemahnya permintaan, serta divergensi pemulihan di negara-negara besar di dunia.

Selain itu berbagai faktor risiko geopolitik serta potensi perubahan konstelasi kebijakan politik dari berbagai pemilu di negara-negara besar yang lain menjadi unknown variabel yang perlu dicermati.

Baca juga : OJK Terbitkan Aturan untuk Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal

"Akibatnya proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan lambat di tahun ini," kata Mahendra, dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mengusung tema Sektor Jasa Keuangan Kuat dan Stabil untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan, di Jakarta, Selasa (20/2).

Dari aspek intermediasi, kredit dan piutang pembiayaan tumbuh double digit dengan risiko kredit relatif terkendali. Kredit 2023 tercatat tumbuh 10,38%, tapi melambat dibandingkan periode 2022 yang tumbuh 11,35%. Sementara piutang perusahaan pembiayaan tumbuh 13,23%, sedikit turun dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 14,18%.

Penghimpunan dana di pasar modal berhasil melampaui target Rp200 triliun, yaitu Rp255,33 triliun, turun tupis dibandingkan 2022 yang sebesar Rp267,74 triliun. Tapi, pasar modal juga menghimpun jumlah emiten baru mencetak rekor tertinggi dibandingkan dengan negara-negara kawasan.

Baca juga : Komisi XI DPR Dukung Akses Kredit Guna Pertumbuhan UMKM di Tangerang

"Minat berinvestasi di pasar modal terus tumbuh dengan jumlah investor tumbuh lima kali lipat dalam empat tahun terkahir," kata Mahendra. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat