Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi masih akan Melambat
![Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi masih akan Melambat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/54544554016764cb0ce9c58ed4ccae36.jpg)
KETUA Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan perekonomian dunia pada 2024 diawali dengan optimisme pasar bahwa berbagai kebijakan yang dilakukan telah menurunkan ketidakpastian.
Perekonomian global diperkirakan terhindar dari resesi. Namun berbagai down side risk masih mewarnai pertumbuhan ekonomi, terutama biaya pinjaman, beban utang, lemahnya permintaan, serta divergensi pemulihan di negara-negara besar di dunia.
Selain itu berbagai faktor risiko geopolitik serta potensi perubahan konstelasi kebijakan politik dari berbagai pemilu di negara-negara besar yang lain menjadi unknown variabel yang perlu dicermati.
Baca juga : OJK Terbitkan Aturan untuk Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal
"Akibatnya proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan lambat di tahun ini," kata Mahendra, dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mengusung tema Sektor Jasa Keuangan Kuat dan Stabil untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan, di Jakarta, Selasa (20/2).
Dari aspek intermediasi, kredit dan piutang pembiayaan tumbuh double digit dengan risiko kredit relatif terkendali. Kredit 2023 tercatat tumbuh 10,38%, tapi melambat dibandingkan periode 2022 yang tumbuh 11,35%. Sementara piutang perusahaan pembiayaan tumbuh 13,23%, sedikit turun dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 14,18%.
Penghimpunan dana di pasar modal berhasil melampaui target Rp200 triliun, yaitu Rp255,33 triliun, turun tupis dibandingkan 2022 yang sebesar Rp267,74 triliun. Tapi, pasar modal juga menghimpun jumlah emiten baru mencetak rekor tertinggi dibandingkan dengan negara-negara kawasan.
Baca juga : Komisi XI DPR Dukung Akses Kredit Guna Pertumbuhan UMKM di Tangerang
"Minat berinvestasi di pasar modal terus tumbuh dengan jumlah investor tumbuh lima kali lipat dalam empat tahun terkahir," kata Mahendra. (Z-6)
Terkini Lainnya
DBS Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Mencapai 5 Persen
DBS Perkirakan Rupiah masih Melemah di Kuartal III Tahun Ini
Citibank Serukan Pentingnya Pendidikan untuk Dukung Perekonomian
Pendidikan Berkualitas Unsur Penting Peningkatan Ekonomi
Industri FMCG Punya Potensi Pasar Besar di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Wapres Inginkan Industri Asuransi Syariah Terus Bertumbuh
Kontribusi Pasar Modal terhadap Ekonomi Indonesia
Papan Pemantauan Khusus Diklaim untuk Ciptakan Pasar Modal Efisien
Muhammadiyah Tarik Dana Besar, Bagaimana Nasib BSI?
Nilai Pasar Nvidia Lampaui Apple Menjadi Perusahaan Terbesar Kedua di Dunia
Banggar DPR RI Soroti Temuan BPK Soal Dana Tapera
Culture Activation Program Jawara Diresmikan di Appreciation Night 2024
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap