visitaaponce.com

Pengamat Peningkatan Harga Pangan akan Lebih Berat ke Masyarakat Miskin Kota

Pengamat: Peningkatan Harga Pangan akan Lebih Berat ke Masyarakat Miskin Kota
Seorang warga membeli beras dalam Operasi Pasar Murah Beras di Sukabumi(MI/BENNY BASTIANDY)

EKONOM Poltak Hotradero mengatakan hampir setengah dari keranjang belanja masyarakat Indonesia adalah makanan dan bahan pangan.

"Jadi kalau harga bahan pangan naik, dampaknya akan mengurangi daya beli atas keperluan sehari-hari yang lain juga, karena porsinya akan terambil oleh peningkatan harga pangan," kata Poltak, dihubungi Sabtu (24/2).

Untuk masyarakat miskin kota mungkin porsi belanja atas makanan lebih besar lagi, tapi untuk yang tinggal di pedesaan mungkin tidak karena banyak yang mereka bisa hasilkan sendiri lewat pemanfaatan pekarangan.

Baca juga : Harga Pangan Dashboard Bapanas Berbeda dengan di Lapangan, Begini Tanggapan Pengamat

Jadi dampak peningkatan harga pangan akan lebih berat ke kaum miskin kota, yang juga berkontribusi signifikan pada garis kemiskinan nasional.

Namun dia katakan dalam waktu dekat dampaknya tidak akan sampai memicu resesi.

"Sampai memicu resesi dalam waktu dekat? Rasanya tidak. Tapi bisa jadi memperlambat pertumbuhan konsumsi privat dan ekonomi," kata Poltak.

Baca juga : Ancaman Krisis Pangan, Supply Chain Indonesia Ingatkan soal Logistik dalam UU Pangan

Harga pangan adalah konsekuensi pasokan dan permintaan. Yang terjadi saat ini adalah kekurangan pasokan. Cara mengatasinya yaitu dengan membuka keran impor terutama beras.

"Memang tidak akan populer. Tapi mau datang pasokan dari mana lagi kalau bukan dari luar Indonesia," kata Poltak.

Di sisi lain yang bisa dilakukan yaitu perbaikan distribusi. Beras rantai perdagangannya sangat panjang dan di masing-masing rantai, stoknya terbatas. Ini yang membuat harga gampang bergejolak dan cenderung naik.

"Tindakan kepolisian beberapa bulan lalu yang dengan sering menuduh pedagang beras menimbun, membuat mereka tidak mau menaikkan cadangan mereka. Faktor ini juga berpengaruh," kata Poltak. (Try/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat