Pengamat Peningkatan Harga Pangan akan Lebih Berat ke Masyarakat Miskin Kota
![Pengamat: Peningkatan Harga Pangan akan Lebih Berat ke Masyarakat Miskin Kota](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/63f838849de4be45d418e528958833f7.jpg)
EKONOM Poltak Hotradero mengatakan hampir setengah dari keranjang belanja masyarakat Indonesia adalah makanan dan bahan pangan.
"Jadi kalau harga bahan pangan naik, dampaknya akan mengurangi daya beli atas keperluan sehari-hari yang lain juga, karena porsinya akan terambil oleh peningkatan harga pangan," kata Poltak, dihubungi Sabtu (24/2).
Untuk masyarakat miskin kota mungkin porsi belanja atas makanan lebih besar lagi, tapi untuk yang tinggal di pedesaan mungkin tidak karena banyak yang mereka bisa hasilkan sendiri lewat pemanfaatan pekarangan.
Baca juga : Harga Pangan Dashboard Bapanas Berbeda dengan di Lapangan, Begini Tanggapan Pengamat
Jadi dampak peningkatan harga pangan akan lebih berat ke kaum miskin kota, yang juga berkontribusi signifikan pada garis kemiskinan nasional.
Namun dia katakan dalam waktu dekat dampaknya tidak akan sampai memicu resesi.
"Sampai memicu resesi dalam waktu dekat? Rasanya tidak. Tapi bisa jadi memperlambat pertumbuhan konsumsi privat dan ekonomi," kata Poltak.
Baca juga : Ancaman Krisis Pangan, Supply Chain Indonesia Ingatkan soal Logistik dalam UU Pangan
Harga pangan adalah konsekuensi pasokan dan permintaan. Yang terjadi saat ini adalah kekurangan pasokan. Cara mengatasinya yaitu dengan membuka keran impor terutama beras.
"Memang tidak akan populer. Tapi mau datang pasokan dari mana lagi kalau bukan dari luar Indonesia," kata Poltak.
Di sisi lain yang bisa dilakukan yaitu perbaikan distribusi. Beras rantai perdagangannya sangat panjang dan di masing-masing rantai, stoknya terbatas. Ini yang membuat harga gampang bergejolak dan cenderung naik.
"Tindakan kepolisian beberapa bulan lalu yang dengan sering menuduh pedagang beras menimbun, membuat mereka tidak mau menaikkan cadangan mereka. Faktor ini juga berpengaruh," kata Poltak. (Try/Z-7)
Terkini Lainnya
Ini Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Sektor Industri
Rupiah Terpuruk, Impor Minyak RI Semakin Tertekan
Di Tengah Depresiasi Rupiah, SMRA Berharap Keberlanjutan Insentif PPN DTP
Ketergantungan Konsumsi Dalam Negeri Sebabkan Impor Indonesia Naik
Berpotensi Menurunkan PDB Rp1,21 Triliun, Celios Usulkan Revisi Aturan Tapera
Aprindo: Iuran Tapera bisa Menurunkan Daya Beli Masyarakat
Harga Beras Kembali Naik Rp500 per Kilogram di Kuningan
Bank Indonesia DIY: Jaga Stabilitas Harga dengan Memperhatikan Kesejahteraan Rakyat
Demurrage Beras Bulog: Anggota DPR Dorong Pengawasan Teknis Lapangan
Harga Beras Turun 4,4 Persen di Tingkat Grosir hingga Eceran
Ini HET Beras Premium Teranyar Sasar Delapan Wilayah
HET Beras Sulit Turun, Jokowi Ungkapkan Penyebabnya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap