visitaaponce.com

Defisit APBN Berpotensi Melebar Pada Tahun Depan

Defisit APBN Berpotensi Melebar Pada Tahun Depan
Ilustrasi - Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyampaikan defisit APBN berpotensi meningkat ke kisaran 2,48% - 2,8% pada 2025.(MI/Susanto)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,6% pada perdagangan Rabu (29/2). Sektor infrastruktur dan Finansial menjadi pendorong. Investor asing juga tercatat melakukan pembelian bersih Rp24 miliar di pasar reguler.

Implementasi program makan siang dan susu gratis, serta mengejar pertumbuhan ekonomi 5,3% - 5,6%, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyampaikan defisit APBN berpotensi meningkat ke kisaran 2,48% - 2,8% pada 2025.

"Dari hanya 1,65% pada tahun penuh 2023 dan 2,29% yang dianggarkan pada 2024," kata Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Hardy, Kamis (29/2).

Baca juga : Akrobat Anggaran untuk Pendanaan Makan Siang dan Susu Gratis

Di sisi global, indeks saham AS turun, disebabkan kenaikan belanja konsumsi pribadi (PCE) dan dan harga inti PCE (Core PCE Prices) pada kuartal IV-2023 yang lebih tinggi dari estimasi.

"Hal ini menimbulkan kekhawatiran inflasi masih akan cukup persisten di level yang tinggi. Pemerintah AS juga merevisi angka pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2023 menjadi hanya 3,2% QoQ dari sebelumnya 3,3%," kata Robertus.

Adapun hari ini, investor global masih akan menantikan angka pertumbuhan PCE dan Core PCE Prices Januari.

Baca juga : IHSG Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia dan Global

Berdasarkan sektor, Institutional Equity Sales Mirae Asset Sekuritas Indonesia Silvia Susianto mengatakan sejak tahun lalu, Kecerdasan Buatan (AI) menjadi topik besar di dunia teknologi informasi (TI).

Perusahaan mencoba membangun AI yang canggih dan berinvestasi lebih banyak pada Teknologi AI. AI banyak digunakan di seluruh industri, pemerintahan AS, dan sains. Beberapa aplikasi adalah mesin pencari web (google),

AI banyak digunakan di seluruh industri, pemerintahan AS, dan sains. Beberapa aplikasi adalah mesin pencari web (google), berinteraksi melalui ucapan manusia (Siri, alexa), mobil self-driving, alat generatif dan kreatif (ChatGPT dan AI art), dan lainnya.

Baca juga : Ini Skenario Dampak Pemilu 2 Putaran Terhadap IHSG dan Tantangan Pertumbuhan Ekonomi 2024

Saat ini, tidak ada perusahaan lain yang memperoleh manfaat dari booming kecerdasan buatan seperti Nvidia. Sejak Januari 2023, harga saham produsen chip tersebut melonjak hampir 450%.

Nvidia kini menjadi perusahaan paling bernilai ketiga di AmerikaSerikat, setelah Microsoft dan Apple. Pendapatannya pada kuartal terakhir adalah US$22 miliar, naik dari US$6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

"Sebagian besar analis memperkirakan bahwa Nvidia, yang menguasai lebih dari 95% pasar chip spesialis AI, akan terus tumbuh dengan kecepatan tinggi di masa mendatang," kata Adlina.

Baca juga : IHSG Berpeluang Menguat seiring Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5 Persen

Indosat (ISAT) baru saja menandatangani MoU dengan Nvidia di Barcelona untuk menjalin kerja sama strategis menjadi penyedia AI cloud.

"Dengan kerja sama ini, ISAT melalui anak perusahaannya, Lintasarta, akan menjadi mitra penyedia cloud Nvidia pertama di Indonesia. Mereka akan mengembangkan pusat pembangkitan data yang sangat terhubung dan dilengkapi dengan teknologi AI," kata Adlina.

Dari sektor konsumer, Analis Mirae Asset Sekuritas Andreas Saragih mengatakan emiten Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) menunjukkan ketahanan dalam kinerja bisnisnya, dengan peningkatan signifikan dalam pendapatan kuartalan (QoQ), laba bersih, dan profitabilitas pada kuartal IV-2023.

Baca juga : IHSG Berpeluang Menguat Seiring Rilis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Meskipun mengalami penurunan secara tahunan (YoY), pendapatan mencapai perusahaan tercatat Rp 1,21 triliun (-3,8% YoY tetapi +70,3% (QoQ) dengan laba bersih sebesar Rp 364 miliar (-5,3% YoY tetapi +163% QoQ).

Hal ini menjadikan pendapatan dan laba bersih kumulatif untuk tahun penuh 2023 menjadi Rp 3,57 triliun (-7,8% YoY) dan Rp 951 miliar (-13,9% YoY), yang mewakili 108%/106% dan 115%/108% dari proyeksi pendapatan dan laba konsensus.

"Kami yakin faktor utama yang mendukung pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan adalah faktor musiman dan peningkatan kesadaran merek," kata Andreas.

Sekuritas merevisi asumsi mengikuti hasil kuartal IV-2023 dan target dari manajemen. Mereka mengantisipasi pertumbuhan pendapatan akan didorong oleh peningkatan daya beli, peluncuran produk baru, dan pendapatan ekspor.

"Kami memperkirakan kerugian yang hanya terjadi satu kali pada tahun penuh 2023 tidak akan terulang kembali pada 2024 karena perubahan skema bisnis di operasi Nigeria. Risiko sisi positif / negatif dari perkiraan kami adalah daya beli yang lebih kuat ataupun lebih lemah dari perkiraan dan harga bahan baku yang lebih rendah maupun lebih tinggi dari proyeksi," kata Andreas. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat