visitaaponce.com

Harga Bitcoin Diprediksi Menguat ke Rp1,2 Miliar

Harga Bitcoin Diprediksi Menguat ke Rp1,2 Miliar
Logo Bitcoin.(AFP/GEOFFROY VAN DER HASSELT)

PT Utama Aset Digital Indonesia (Bittime) memproyeksikan harga aset kripto Bitcoin akan melanjutkan penguatan dan menyentuh level 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,2 miliar.

"Melihat situasi yang positif saat ini, tim riset Bittime memperkirakan harga Bitcoin mampu terus menguat hingga ke level 80.000 dolar AS atau sekitar Rp1,2 miliar. Kami menilai penguatan akan kembali terjadi usai Bitcoin Halving, seperti pada historikal sebelumnya," ujar CEO Bittime Ryan Lymn seperti dilansir dari Antara, Senin (4/3).

Ia menjelaskan, kondisi bullish Bitcoin akan ditopang oleh berbagai faktor, di antaranya adopsi institusional, kombinasi kondisi ekonomi dunia, kebijakan moneter, tren makro ekonomi, serta Bitcoin Halving.

Baca juga : Bappebti Nilai Kesiapan Ekosistem Kripto RI Tingkatkan Jumlah Investor

"Para investor aset kripto semakin paham terkait Bitcoin Halving dan bagaimana efeknya secara historis sejak 2012. Sementara dari sisi kebijakan moneter, terdapat indikasi bahwa siklus kenaikan suku bunga AS sudah mencapai puncaknya, yang dinilai bisa menjadi katalis positif untuk Bitcoin," ujar Ryan.

Saat suku bunga turun, lanjutnya, Bitcoin akan menarik investor untuk memarkirkan dananya, karena dianggap sebagai lindung nilai (hedging) terhadap sistem keuangan tradisional dan memiliki sifat kelangkaan ketika Halving semakin dekat.

"Konsensus memperkirakan adanya tiga kali penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada 2024, yang menjadi indikasi pandangan yang lebih bullish untuk pasar, salah satunya aset kripto," ujar Ryan.

Baca juga : BRIDS: Investor Cermati Kebijakan yang Akan berdampak ke Pasar Modal

Ia menjelaskan, sudah terjadi tiga kali Bitcoin Halving sepanjang sejarah, pertama, pada 28 November 2012 dimana block reward atau imbalan penambang yang awalnya 50 BTC turun menjadi 25 BTC.

Kemudian, Halving kedua pada 9 Juli 2016 dimana imbalan penambang dipotong dari 25 BTC menjadi 12,5 BTC, dan ketiga, Halving pada 11 Mei 2020 dengan imbalan penambang dipangkas dari 12,5 BTC menjadi 6,25 BTC.

Dari sisi adopsi institusional, lanjutnya, saat ini terdapat 11 ETF Bitcoin spot yang telah disetujui untuk diperdagangkan, yang mendorong aliran dana masuk signifikan dari institusi keuangan yang sebelumnya berkecimpung di pasar modal.

Sebagai informasi, pada Rabu (28/02), harga aset kripto Bitcoin mencaetak rekor baru setelah menembus level Rp900 juta, dimana terjadi sebelum Bitcoin Halving yang diperkirakan pada April 2024.

"Pada Rabu lalu, volume perdagangan ETF Bitcoin bahkan sempat mencetak rekor setelah mencapai angka 7,79 miliar dolar AS atau sekitar Rp120 triliun, adalah salah satu indikator baru yang perlu dicermati oleh para pelaku pasar aset kripto," ujar Ryan. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat