OJK Bakal Luncurkan Peta Jalan Perkuat BPR
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) tengah menyiapkan peta jalan (roadmap) untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) agar lebih berdaya tahan dan mampu bersaing. Peta jalan itu bakal mencakup hal-hal terkait manajemen risiko, organisasi, hingga sumber daya manusia (SDM).
Hal itu disampaikan Anggota Dewan Komisioner merangkap Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers, Senin (4/3).
"Peta jalan untuk BPR itu akan kita buat se komprehensif mungkin, karena memang kalau kita lihat sekarang itu ada beberapa BPR yang harus kita tutup karena persoalan mendasar terkait situasi keuangan, fraud dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga : Gelar Syukuran, BPR Syariah Siap Jemput Potensi Pasar Perbankan
Dian mengatakan, sebelum peta jalan itu diluncurkan, OJK bakal terus mengawasi dan menyisir kinerja BPR. BPR yang dinilai tak sehat juga akan ditutup atau didorong untuk melakukan konsolidasi.
Itu bertujuan agar BPR secara umum berada dalam kondisi sehat ketika peta jalan itu diterapkan. "Memang harapan kita sebelum kita mengeluarkan roadmap ini secara komprehensif, kita ingin sisa BPR yang bermasalah secara mendasar ini kita bersihkan dulu," kata Dian.
"Ke depan itu harapan kita tentu saja tidak lagi ada BPR yang bisa dikatakan rapuh, BPR yang nanti tersisa itu adalah yang sudah diberikan penguatan dalam konteks permodalan maupun konsolidasi," sambungnya.
Baca juga : OJK Cabut Izin Usaha Perumda BPR Bank Purworejo
Adapun pada Februari 2024 otoritas telah menutup empat BPR, yakni, BPR Usaha Madani Karya Mulia, PT BPR Bank Pasar Bakti, Perumda Bank Purworejo, dan BPR Edccash.
OJK, kata Dian bakal terus mengurangi jumlah BPR dari yang saat ini di kisaran 1.600 BPR menjadi sekitar 1.000 BPR. Tujuannya adalah untuk memperkuat BPR. Terlebih diketahui bahwa saat ini satu orang memiliki 10-15 BPR di Tanah Air.
"Itu bisa dilakukan dengan merger yang dimiliki satu orang misalnya, kita juga bisa lakukan langkah lain seperti merger karena belum memenuhi modal minimum Rp6 miliar sampai akhir tahun ini," terang Dian.
"Sejak 2023 ini sudah menurun 32 BPR. Ini sudah cukup lumayan progresnya, kita harapkan akan terus berlangsung beberapa tahun ke depan, konsolidasi ini sesuai target, tentu kita akan capai. Ini juga kita akan sampaikan juga secara detail pada waktunya," pungkasnya. (Mir/Z-7)
Terkini Lainnya
Umumkan Profit 3 Bulan Berturut-turut, KoinWorks Bank Segera Buka Kantor Pusat
Digitalisasi Bekal BPR Bersaing dengan Bank Umum
Tiga Arah Kebijakan Kebijakan OJK di 2024
OJK Resmi Luncurkan Roadmap BPR
Gandeng DepositoBPR by Komunal, LPS Gelar Edukasi Finansial Kerja Keras, Investasi Berkelas
Kucurkan Dana Rp237 M, LPS Bayar Klaim Simpanan 42 Ribu Nasabah
Kemenkop UKM Terus Tingkatkan Kapasitas Pelaku Usaha Mikro
Transformasi Human Capital Pacu Kinerja Perusahaan
Tingkatkan Daya Saing lewat Uji Kompetensi
SDM Unggul Kunci Utama Ciptakan Lingkungan Kerja Kondusif
Menaker Apresiasi Program Pemagangan BCA Learning Institute di Bogor
Pemerintah Sosialisasikan Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap