Tantangan 2024, Ini Saran Pengamat untuk Industri Minuman Ringan
![Tantangan 2024, Ini Saran Pengamat untuk Industri Minuman Ringan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/79dda2fceb949a8170c1f806ecf9cba3.jpg)
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal menyampaikan beberapa saran untuk pemerintah dan industri minuman ringan untuk menghadapi berbagai tantangan di tahun ini.
"Yang pertama pasti kebijakan dulu kebijakan. Tentu saja kebijakan yang memberikan insentif lebih besar bagi industri makanan dan minuman," ucap Faisal di Jakarta pada Rabu (13/3).
Lebih lanjut, Faisal menerangkan bahwa industri minuman ringan masih prospektif, namun ia melihat industri ini akan lebih kompetitif.
Baca juga : Kenaikan PPN 12% Hanya akan Efektif Bila Digunakan untuk Kebijakan yang Tepat Sasaran
"Dari sisi biaya produksi, ada potensi juga meningkat, meningkatnya bukan hanya untuk bahan baku, upah, tapi juga yang pajak dan lain-lainnya," jelas Faisal.
Berikutnya, tantangan yang dihadapi industri minuman ringan adalah dari sisi kebijakan yang kaitannya dengan pasar konsumen.
"Bagaimana menjaga ceruk pasar untuk industri makanan dan minuman domestik bahwa ini perlu ada harmonisasi kebijakan dari sisi perdagangan juga. Tarif impor sering kali tidak harmonis, begitu impor bahan baku kena pajak tinggi dari impor, tapi begitu produk jadinya malah bebas, bagaimana industri bisa berkembang kalau begitu caranya," pungkasnya.
Baca juga : Kenaikan Pajak BBM Tak Tepat untuk Kerek Pendapatan Daerah
Selain kebijakan, lanjut dia, behavior dari konsumen perlu terus berbirokrasi melihat perkembangan zaman, digitalisasi, dan perubahan terutama lifestyle setelah Covid-19 yang berubah.
Melihat kondisi ekonomi saat ini, Faisal menilai bahwa industri minuman ringan masih akan menemui tantangan dalam pertumbuhan usahanya.
"Seperti penurunan daya beli masyarakat karena konsumen yang semakin selektif terhadap pos pengeluaran. Untuk itu, diharapkan peran pemerintah dan pengambil kebijakan dalam menentukan nasib industri minuman ringan yang menyerap banyak tenaga kerja ini," tandasnya. (Fal/Z-7)
Terkini Lainnya
Tingkatkan Kebijakan K3 Tanah Air, Kemnaker Gandeng KOSHA
Pemerintah Didesak Optimalkan Penerimaan Pajak
Pengamat Nilai Perlu Ada Reformulasi Kebijakan Pendidikan
WWF Dorong Perbankan Perkuat Pengelolaan Risiko Perubahan Iklim
Kondisi Hukum Indonesia makin tidak Baik-Baik Saja
Ekonom Dorong Pemerintah Beri Perhatian ke Sektor Industri
BI Sumbar Dorong Peningkatan Transaksi melalui KPPD
Transformasi Human Capital Pacu Kinerja Perusahaan
Optimalkan Teknologi Digital Dukung Kinerja dan Pelayanan Publik
Jalin dan Bank UMKM Jatim Kolaborasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Konsisten Dorong Transformasi Digital, Bank DKI Raih Penghargaan
Penyedia Layanan Digital Perkuat Digitalisasi dengan Cara Ini
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap