visitaaponce.com

Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah, Jokowi Petani Sawit Bisa Dapat Nilai Tambah

Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah, Jokowi: Petani Sawit Bisa Dapat Nilai Tambah
Presiden Joko Widodo meresmikan Pabrik Minyak Makan Merah di Sumatra Utara.(Youtube Setpres)

Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik percontohan minyak makan merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Kamis, (14/3).  Dengan adanya infrastruktur pengolahan tersebut, ia berharap para petani bisa memiliki nilai tambah maksimal dari hasil produksi kelapa sawit mereka.

”Kita ingin nilai tambah itu ada di dalam negeri. Oleh sebab itu, kita bangun pabrik minyak makan merah. Ini yang pertama kali dan ini kita harapkan dapat memberikan nilai tambah yang baik bagi para petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi. Jadi, harga TBS (tandan buah segar) tidak naik dan turun karena di sini semuanya diolah menjadi barang jadi yaitu minyak makan merah,” ujar Jokowi di Deli Serdang, Sumatra Utara, Kamis.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan salah satu keunggulan minyak makan merah adalah harga yang kompetitif dibandingkan minyak goreng. Minyak tersebut juga memiliki keunggulan dalam kandungan vitamin A dan E.

Baca juga : Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Percontohan Minyak Makan Merah

“Ini sudah dicoba oleh beberapa koki dan mereka menyampaikan bahwa minyak makan merah ini beda. Lebih enak dan dicek gizinya lebih baik,” jelas mantan wali kota Surakarta itu.

Pabrik perdana itu memiliki kapasitas produksi 10 ton crude palm oil (CPO) per hari dengan output sekita tujuh ton minyak makan merah per hari.

Pembukaan pabrik tersebut, sambung Jokowi, adalah bagian dari upaya hilirisasi, yaitu proses peningkatan nilai tambah komoditas melalui pengolahan menjadi produk jadi.

"Jangan jual tandan buah segar, jangan jual CPO. Kalau bisa, jadikan barang-barang jadi seperti ini. Ini bagus sekali," ucapnya.

Indonesia merupaka negara dengan lahan kebun kelapa sawit terbesar, yang angkanya mencapai 15,3 juta hektare. Dari total itu, 40,5% adalah milik petani. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat