Pabrik Bata Tutup, Apindo Jelaskan Penyebabnya
![Pabrik Bata Tutup, Apindo Jelaskan Penyebabnya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/5ab2ea270b9a176ff4992efba66ab3d5.jpg)
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani turut mengomentari tutupnya pabrik sepatu Bata di Jawa Barat (Jabar). Shinta menilai penutupan pabrik sepatu tersebut diakibatkan salah satunya faktor permintaan (demand) yang menurun.
"Kita lihat dari faktor demand, demand dari luar juga kita lihat, demand eksportir menurun jauh, juga cost yang terus meningkat," kata Shinta pada Kamis (9/5).
Pada akhirnya, sambung Shinta, perusahaan seperti Bata yang walaupun sudah begitu lama di Indonesia harus melihat perusahaan tersebut masih feasible sebagai bisnis.
Baca juga : Pupuk Kujang Bangun Pabrik Dry Ice
"Dengan kondisi yang ada saat ini dan tingkat kompetisi yang tinggi di dunia sepatu, dianggap tidak feasible mereka untuk terus melanjutkan. Hal seperti ini terutama industri padat karya kita harus menjadi perhatian. Memang investasi yang masuk saat ini sudah beralih dari padat karya ke padat modal," terangnya.
Selain itu, dengan kondisi geopolitik yang ada dan memberikan dampaknya kepada Indonesia, Shinta menilai bahwa hal tersebut juga bisa menyebabkan penurunan daya beli. "Karena dengan kondisi seperti ini daya beli juga ada penurunan yang harus kita perhatikan," jelasnya.
Namun di sisi lain, Shinta turut mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah termasuk memperkuat makro fundamental dengan tetap menjaga inflasi serta menjaga nilai tukar rupiah yang saat ini mengalami pelemahan signifikan.
Sebagaimana diketahui, sejak kuartal keempat 2022, pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor tekstil telah mencapai satu juta orang. Oleh karenanya, saat ini asosiasi bersama dengan pemerintah terus berupaya menjaga iklim usaha di Indonesia agar semakin baik ke depan. Selain itu peningkatan produktivitas merupakan hal yang penting untuk dilakukan.
"Menurut saya, saat ini yang kita coba lakukan ialah membantu supaya jangan sampai ke arah situ. Peningkatan pengangguran akan memengaruhi banyak hal. Makanya kita dengan pemerintah menjaga iklim usaha yang ada, kita terus maintance cost of doing business, dan lain-lain," tandasnya. (Z-2)
Terkini Lainnya
Martin Setiawan Ditunjuk untuk Lanjutkan Tanggung Jawab Pengembangan Solusi Digital dalam Pengelolaan Energi dan Otomasi
Dukung Transformasi Digital di Indonesia, Pegadaian Hadir di Event Tech In Asia Product Development Conference 2024
Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,6 Triliun
Penyimpanan Darah Tali Pusat Penting bagi Kesehatan di Masa Depan
Peduli Lingkungan, Gunakan Kendaraan Listrik untuk Operasional
Anak Gugat Ibunya di PN Karawang, Stephanie: Saya Bukan Anak Durhaka
Apindo: 61% Perusahaan Masih Kesulitan Akses Pinjaman ke Bank
Pelemahan Rupiah Rugikan Dunia Usaha
Pengusaha dan Pekerja di Batam Kompak Tolak Iuran Tapera
Asosiasi Pengusaha Minta Aturan Pemotongan Gaji Pegawai Swasta Kepesertaan Tapera Dikaji Kembali
Apindo: Relaksasi Impor 7 Komoditas Tekan Peredaran Barang Ilegal
Menaker Ida Fauziyah Apresiasi Dunia Usaha dan Industri yang Kembangkan SDM Terampil
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap