visitaaponce.com

Tinggalkan BUMN, Raka Bangun Usaha Camilan dari Kentang

Tinggalkan BUMN, Raka Bangun Usaha Camilan dari Kentang
Ilustrasi.(Freepik)

BERAWAL dari coba-coba dan tak punya pekerjaan, seorang warga di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat keripik kentang yang dikemas dengan memiliki rasa yang renyah. Tak tanggung-tanggung, berkat keuletannya, bisnis yang digeluti selama kurang lebih empat tahun tersebut kini hasilkan cuan hingga ratusan juta dalam setiap bulan.

Seorang warga Sleman yang tinggal di Perumahan Nogotirto, Kapanewon Gamping, itu terus mengembangkan bisnis keripik kentangnya yang kini mulai banyak diminati pembeli dari berbagai daerah. 

Tak tanggung-tanggung, berkat keuletan Arstantya Raka Rahadian Putra, bisnis yang digeluti selama kurang lebih empat tahun tersebut kini menghasilkan cuan hingga ratusan juta dalam setiap bulan.

Baca juga : Pelindo Gelar Pelatihan Kewirausahaan untuk Penyandang Disabilitas

Meski pernah bekerja di sejumlah perusahaan, bahkan BUMN, Raka memilih keluar dan berbisnis camilan yang dilakukannya tersebut. Berawal dari coba-coba, bisnis ini justru menjadi penghasilan utama untuk menghidupi keluarganya. 

Dari mulai mengatur bentuk kemasan, rasa, manajemen, hingga perekrutan karyawan lain, kini bisnis keripik kentang yang dilakukannya tersebut memiliki kemajuan yang pesat.

Dalam melakukan usaha selama ini, tak jarang ia menemui kesulitan dalam bidang pemasaran, baik yang dilakukan secara konvensional maupun digital. Untuk proses pembuatannya, Raka biasanya membeli kentang berkualitas di pasar yang tak jauh dari rumahnya. 

Baca juga : Pegadaian Gelar Pelatihan untuk Mengembangkan UMKM Nasional

Bahan tersebut kemudian diolah, dari mulai pengupasan, pemotongan, penggorengan, hingga pengemasan. Dalam satu kemasan keripik kentang, ia menjualnya mulai dari Rp15 ribu hingga Rp60 ribu per bungkus tergantung besar kecil kemasan.

Dalam melakukan penjualan, ia memasukkan produknya itu ke toko-toko makanan yang ada di Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga Jakarta. Omzet penjualannya satu hari tak kurang dari Rp6 juta. 

Rencananya, pembuatan keripik kentang tersebut akan terus dikembangkan hingga menembus pasar internasional. (Z-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat