Tinggalkan BUMN, Raka Bangun Usaha Camilan dari Kentang
![Tinggalkan BUMN, Raka Bangun Usaha Camilan dari Kentang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/b739aaf5f0b14e8613dbebc21a483025.jpg)
BERAWAL dari coba-coba dan tak punya pekerjaan, seorang warga di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat keripik kentang yang dikemas dengan memiliki rasa yang renyah. Tak tanggung-tanggung, berkat keuletannya, bisnis yang digeluti selama kurang lebih empat tahun tersebut kini hasilkan cuan hingga ratusan juta dalam setiap bulan.
Seorang warga Sleman yang tinggal di Perumahan Nogotirto, Kapanewon Gamping, itu terus mengembangkan bisnis keripik kentangnya yang kini mulai banyak diminati pembeli dari berbagai daerah.
Tak tanggung-tanggung, berkat keuletan Arstantya Raka Rahadian Putra, bisnis yang digeluti selama kurang lebih empat tahun tersebut kini menghasilkan cuan hingga ratusan juta dalam setiap bulan.
Baca juga : Pelindo Gelar Pelatihan Kewirausahaan untuk Penyandang Disabilitas
Meski pernah bekerja di sejumlah perusahaan, bahkan BUMN, Raka memilih keluar dan berbisnis camilan yang dilakukannya tersebut. Berawal dari coba-coba, bisnis ini justru menjadi penghasilan utama untuk menghidupi keluarganya.
Dari mulai mengatur bentuk kemasan, rasa, manajemen, hingga perekrutan karyawan lain, kini bisnis keripik kentang yang dilakukannya tersebut memiliki kemajuan yang pesat.
Dalam melakukan usaha selama ini, tak jarang ia menemui kesulitan dalam bidang pemasaran, baik yang dilakukan secara konvensional maupun digital. Untuk proses pembuatannya, Raka biasanya membeli kentang berkualitas di pasar yang tak jauh dari rumahnya.
Baca juga : Pegadaian Gelar Pelatihan untuk Mengembangkan UMKM Nasional
Bahan tersebut kemudian diolah, dari mulai pengupasan, pemotongan, penggorengan, hingga pengemasan. Dalam satu kemasan keripik kentang, ia menjualnya mulai dari Rp15 ribu hingga Rp60 ribu per bungkus tergantung besar kecil kemasan.
Dalam melakukan penjualan, ia memasukkan produknya itu ke toko-toko makanan yang ada di Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga Jakarta. Omzet penjualannya satu hari tak kurang dari Rp6 juta.
Rencananya, pembuatan keripik kentang tersebut akan terus dikembangkan hingga menembus pasar internasional. (Z-2)
Terkini Lainnya
Dorong Ekosistem Kewirausahaan untuk Bangun Bisnis Berkelanjutan
Butuh Kerja Bersama Meningkatkan Rasio Kewirausahaan yang Signifikan
Ini Tips Agar Keuangan Usaha Tidak Merugi bagi Pebisnis Pemula
Program Kompetisi Ini Bantu Perempuan Pelaku UKM Kembangkan Usaha
Tumbuhkan Wirausaha Baru, IBOS Digelar Akhir Juni
UMKM Naik Kelas 2024 Targetkan Cetak 1000 Usaha Baru
Keluarga Tanri Abeng Ucapkan Terima Kasih Atas Dukungan
Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng Meninggal Dunia pada Usia 82 Tahun
Diaspora Didorong Bekerja di BUMN Nasional
PIS Perkuat Bisnis Angkutan LPG dengan Menggandeng Mitra Global
BRI Catat Setoran ke Kas Negara Capai Rp192,06 Triliun sejak 2019
Legislator Kritik Dirut Bio Farma yang 'Memperhalus' Bahasa dalam Penyampaian Fraud Perusahaan
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap