visitaaponce.com

Diyakini Jadi Wisata Medis Baru, 3 Lokasi KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Direstui

Diyakini Jadi Wisata Medis Baru, 3 Lokasi KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Direstui
Pembentukan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia disetujui(Dok. BP Batam)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah menyetujui usulan pembentukan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia, termasuk salah satunya berlokasi di Batam, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Kesehatan Internasional Batam.

Persetujuan ini diumumkan oleh Menteri Airlangga saat memimpin Sidang Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus di Gedung Ali Wardhana, Jakarta Pusat. Salah satu dari tiga KEK yang disetujui adalah KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, yang diharapkan menjadi pusat pariwisata kesehatan terkemuka di wilayah tersebut.

Proses penetapan KEK ini telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus.

Baca juga : Siap Bersaing dengan Singapura-Malaysia, RSBP Batam Resmikan Layanan Intervensi Aritmia Jantung

Dalam rapat tersebut, Menteri Airlangga menyetujui pengusulan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam bersama dengan dua KEK lainnya di Bumi Serpong Damai, Banten, dan Morowali, Sulawesi Tengah.

Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto mengungkapkan bahwa pengusulan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam telah menjadi fokus BP Batam dalam beberapa tahun terakhir. Dia menyambut gembira rencana besar investasi yang akan segera terwujud di Batam.

"Kami memiliki target bahwa investasi harus terwujud setiap tahunnya. Oleh karena itu, kami bertekad untuk mewujudkan investasi KEK ini," ujar Purwiyanto.

Baca juga : BP Batam Siap Bangun KEK Kesehatan di Batam Senilai Rp3,1 Triliun

KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, seluas 47,17 hektar, akan terbagi di wilayah Sekupang dan Nongsa. KEK ini memiliki target investasi sebesar Rp6,91 triliun hingga tahun 2032 dan diperkirakan akan menyerap 105.406 tenaga kerja selama 80 tahun.

Proyek ini melibatkan investor utama seperti Apollo Hospitals India dan Mayapada Group untuk mendirikan Rumah Sakit Internasional. Sekupang akan menjadi pusat kesehatan utama dengan rencana bisnis termasuk Rumah Sakit Internasional Mayapada Apollo Batam, Nursing Academy International, MedTech Park, dan fasilitas lainnya. Sementara itu, Nongsa akan menjadi pusat pariwisata dengan rencana bisnis seperti Retirement Village & Clinic dan akomodasi penunjang.

Diharapkan bahwa KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam akan menarik wisatawan medis dari Singapura dan Malaysia yang mencapai 2 juta orang setiap tahunnya.

Baca juga : Ditjen Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri, Kemenperin Kunjungi BP Batam

Johanes Tahir, Presiden Komisaris Mayapada Healthcare, menegaskan komitmennya untuk membangun dan mengembangkan KEK tersebut. "Ini bukan akhir, melainkan awal kami untuk merealisasikan janji dan komitmen kami," katanya.

PT Karunia Praja Pesona ditugaskan untuk merealisasikan target pengembangan KEK tersebut untuk lima tahun pertama sebesar Rp3,3 triliun dan menciptakan lapangan kerja sebanyak 19.740 orang.

Rapat ini juga dihadiri oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang serta perwakilan 16 Kementerian anggota Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, pimpinan daerah/badan usaha, dan investor yang melaksanakan proyek KEK.

Selanjutnya, Dewan Nasional KEK akan merekomendasikan kepada Presiden untuk menetapkan KEK tersebut melalui Peraturan Pemerintah. #MIA (RO/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat