visitaaponce.com

Idris Elba tidak Mau Lagi Sebut Diri Sebagai Black Actor

Idris Elba tidak Mau Lagi Sebut Diri Sebagai Black Actor
Aktor Idris Elba(AFP/SAUL LOEB)

AKTOR Idris Elba tidak lagi menggambarkan dirinya sebagai Black Actor atau aktor kulit hitam. Pria berusia 50 tahun, yang telah membintangi sejumlah film dan acara TV beranggaran besar selama karirenya itu, mengungkapkan dia enggan dikotak-kotakan berdasarkan rasisme identitas.

"Sebagai manusia, kita terobsesi dengan ras, dan obsesi itu benar-benar dapat menghambat aspirasi orang, menghambat pertumbuhan seseorang. Tentunya rasisme harus menjadi topik diskusi bersama karena rasisme itu sangat nyata," jelas pria kelahiran London itu.

"Saya berhenti menggambarkan diri saya sebagai aktor kulit hitam ketika saya menyadari itu menempatkan saya 'di dalam kotak'," lanjut aktor pemeran Nelson Mandela dalam film biografi Mandela: Long Walk to Freedom seperti dilansir dari Aceshowbiz, Kamis (16/2).

Baca juga: Idris Elba Pastikan tidak Akan Jadi James Bond

Akan tetapi, dari sudut pandang Elba, ukuran tersebut hanya sebatas perspektif pribadinya. Dia menggambarkan dirinya sebagai aktor kulit hitam ketika menyadari bahwa itu menempatkannya di dalam kotak.

"Tentunya kita harus tumbuh. Perbedaan kulit kita tidak lebih baik dari apa yang kita capai, itu hanya lah kulit, bukan suatu yang bisa mencerminkan siapa dirimu," jelasnya.

Elba, yang pernah mengenyam pendidikan di Canning Town, London, Inggris mengakui dirinya tidak pernah benar-benar merasa betah di sana. Dalam sebuah wawancara dengan Majalah Esquire UK, Aktor Pasific Rim itu pernah mengungkapkan hal tersebut.

"Saya berpikir, 'Kapan kita bisa pulang ke Hackney? Pergi ke Ridley Road Market'," kata Elba.

Elba menjelaskan Hackney dan Ridley Road Market adalah daerah komunitas kelas pekerja sayap kanan yang didominasi warga kulit putih. Di sana tidak banyak orang kulit hitam maupun Asia.

"Di sekolah saya ada banyak orang hitam, tapi lingkungan sekitar, tidak begitu banyak," kata pemilik nama lengkap Idrissa Akuna Elba itu.

Elba juga mengaku bukan anak populer saat tumbuh dewasa. Aktor film Luther: The Fallen Sun menjelaskan, dia tidak pernah merasa mudah untuk menyesuaikan diri dengan orang banyak. Dia benci tersenyum saat masih kecil.

Akan tetapi, Elba bersyukur dia memiliki seorang ayah yang merasa sangat mudah untuk berteman. 

"Ayah saya adalah orang yang mampu beradaptasi. Dia adalah pria yang keren. Pria yang memiliki semua teman. Pria yang diinginkan semua orang," ujarnya.

Idris biasanya mencoba dan menghindari senyuman karena menurutnya senyumnya tidak terlihat keren. Namun, akhirnya, dia menyadari betapa tersenyum merupakan ekspresi wajah yang positif.

"Ketika saya masih muda, saya membenci senyum saya. Saya tidak suka tersenyum. Saya tidak berpikir itu membuat saya terlihat keren. Saya pikir itu membuat saya terlihat konyol," ujarnya.

Dia juga sering mempertanyakan alasan mengapa banyak orang yang senang melabeling dan membahas tentang kulit hitam. Elba juga menegaskan dia sama seperti orang kulit hitam lainnya, terlepas di mana dia tinggal.

Elba bahkan sampai sering mempertanyakannya kepada teman-temannya yang bukan orang kulit hitam. Dia juga menyebut identitasnya tidak berubah hanya karena berada di lingkungan orang berkulit putih. Dia juga tidak menjadi "lebih hitam" karena berada di area komunitas kulit hitam.

"Saya hitam, dan kulit itu tetap bersama saya ke mana pun saya pergi setiap hari, melalui area hitam dengan orang kulit putih di dalamnya, atau area putih dengan orang kulit hitam di dalamnya. Saya orang kulit hitam yang sama," ungkap Idris. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat