visitaaponce.com

MESKI sibuk di dunia akting dan berbagai usaha bisnis, Prilly Latuconsina juga turut aktif dalam isu-isu sosial dan lingkungan. Melalui gerakan Generasi Peduli Bumi, Prilly kerap kali mengajak pengikutnya melalui media sosial dan berbagai forum untuk menjaga dan peduli akan pelestarian lingkungan hidup.

Salah satu bukti keseriusan Prilly terhadap lingkungan adalah menerapkan aturan terkait larangan penggunaan plastik sekali pakai di lokasi syutingnya untuk serial I Don’t Love Him. Tidak hanya untuk diri sendiri, kebiasaan itu pun secara perlahan ditularkan kepada kru dan pemain lainnya.

“Aku menerapkan aturan itu di lokasi syuting. Misalnya kalau lagi syuting, sebisa mungkin tidak menggunakan plastik sekali pakai, jadi pakai tumbler dan yang aku lakukan di komunitas aku kayak gitu juga,” ungkap Prilly di Jakarta, Kamis (12/10).

Baca juga: Prilly Latuconsina Perankan Ratna dan Marlina di Puspa Indah Taman Hati

Selain tidak boleh menggunakan plastik sekali pakai, Prilly juga memberikan tumbler kepada semua kru dan pemain yang bernaung di bawah rumah produksi miliknya, Sinemaku Pictures, untuk mulai puasa sampah plastik dari hal yang sederhana.

“Karena aku cuma bisa terapkan di lokasi syuting aku, kalau di tempat lain bukan kuasanya aku. Kebetulan ini PH sendiri, aku juga produser di sini jadi aku bisa terapkan itu,” ucapnya.

Kendati demikian, Prilly sadar akan ada penambahan biaya produksi dengan kebijakan go green di lokasi syuting. Namun, risiko itu akan terbayarkan dengan kepuasan yang kru, pemain, dan dirinya sendiri yang bisa berkontribusi bagi Bumi walaupun dengan cara sederhana.

Baca juga: Disney Luncurkan Kampanye Create 100 Ajak Talenta Muda Berdonasi

“Pasti ada cost budget yang naik, tapi ya nggak apa-apa. Kru sama pemain juga jadinya bangga dapat tumbler. Ya memulai dari lingkungan terdekat aja sih,” terang Prilly.

Peraturan yang bagi sebagian orang merepotkan ini justru membuat Prilly senang lantaran tidak meninggalkan jejak sampah di lokasi syuting. Selain itu, aksi ini juga sebagai langkah dalam melindungi lingkungan dari sampah plastik.

Selain itu, Prilly juga aktif bergerak dalam membersihkan lingkungan dan pengolahan sampah atau pendauran ulang limbah plastik.

“Di Generasi Peduli Bumi kita akan terus kampanye tentang lingkungan, kalau selama ini kita selalu fokus pada gerakan membersihkan sampah, tapi aku mikirnya apa ya gerakan yang lebih sustain, akhirnya sekarang coba memilih untuk mengajak recycle sampah,” ungkap perempuan berusia 27 tahun itu.

Tercetusnya Gerakan Generasi Peduli Bumi berawal dari keresahan Prilly saat melihat tumpukan sampah plastik ketika dirinya melakukan diving di beberapa perairan laut Indonesia. Hal itu Prilly sampaikan lewat akun media sosialnya.

“Melalui Gerakan Generasi Peduli Bumi, aku ingin menciptakan program yang melek akan isu lingkungan untuk merawat bumi yang salah satunya dengan membersihkan pantai dan laut,” ungkapnya.

Hingga saat ini, Prilly mengaku komunitas Generasi Peduli Bumi telah bekerjasama dengan pengrajin lokal untuk mengolah sampah plastik menjadi karya.

“Setelah sampah dikumpulkan, terus sampahnya dikemanain? Aku juga fokus untuk mengelola sampah yang sudah dibersihkan, akhirnya punya ide untuk bekerjasama dengan pengrajin lokal. Nantinya, limbah sampah akan diolah menjadi sebuah karya seni,” imbuhnya.

Baru-baru ini, Prilly juga akan membantu memasarkan karya para pengrajin lokal di Bali yang terbuat dari bahan limbah plastik namun mempunyai nilai jual seperti tempat tisu kursi meja pot dan barang-barang yang berguna.

“Aku pun ikut mendistribusikan barang-barang tersebut, supaya semakin banyak permintaan dan semakin banyak yang diproduksi. Aku berpikir kenapa ini tidak kita lestarikan dan distribusikan, karena aku berharap semakin banyak UMKM yang mengelola dan menjual karya dari limbah,” jelasnya. (Z-1)