visitaaponce.com

Dokumenter Kolaborasi RI-Tiongkok Jalur Sutra Maritim Indonesia Ditayangkan di TV

Dokumenter Kolaborasi RI-Tiongkok “Jalur Sutra Maritim Indonesia” Ditayangkan di TV
Kampung Persahabatan Indonesia-Tiongkok(Dok. Pribadi)

SEBAGAI bagian dari Forum KTT Kerja Sama Internasional "Belt and Road" ketiga yang diadakan di Beijing pada 17-18 Oktober, film dokumenter berdurasi 68 menit "Jalur Sutra Maritim Indonesia " disiarkan secara serentak pada pukul 15:30 WIB waktu Jakarta dan 21:20 waktu Beijing.

Diproduksi dan disiarkan bersama oleh Televisi Nasional Republik Indonesia (TVRI) bersama dengan Stasiun Radio dan Televisi Guangxi dari Tiongkok. Film ini merupakan film dokumenter pertama dari media utama di Indonesia dan Tiongkok yang bersama-sama mempromosikan Prakarsa Satu Sabuk Satu Jalan (Belt and Road Initiative) dan menggabungkannya dengan strategi “Poros Maritim Global” Indonesia.

Film ini memberikan gambaran kerja sama Indonesia dan Tiongkok di berbagai bidang serta berbagai hasil dan manfaat yang tercapai dari kerja sama tersebut.

Baca juga : Ini Alasan Dandhy Dwi Laksono Garap Dokumenter Dirty Votes yang kini Viral

Dokumenter ini tidak hanya secara gamblang menafsirkan Prakarsa Satu Sabuk Satu Jalan (Belt and Road Initiative) memberikan manfaat bagi masyarakat di seluruh dunia, namun juga menceritakan kisah kerja sama Tiongkok dan Indonesia dalam membangun Sabuk dan Jalan tersebut.

Dengan menggunakan pengalaman nyata, proses, dan pencapaian dari Prakarsa Satu Sabuk Satu Jalan (Belt and Road Initiative), film ini menampilkan manfaat nyata diantara masyarakat Indonesia yang berpartisipasi dalam pembuatan film tersebut, dan merangkai kisah kedua negara sebagai sahabat di panggung maritim dan global.

Kepala Seksi Produksi Program TVRI World Andi Asrul Sani Fauzan mengatakan, film dokumenter ini diproduksi dengan baik karena memiliki cerita dengan sudut pandang yang luar biasa, transisi yang dinamis, efek suara, efek grafis visual, animasi, desain konten yang kekinian, sumber data akurat yang dapat menggambarkan dengan jelas bagaimana ikatan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok.

Baca juga : 15 Film Terbaru di Netflix, Penuh Kisah Epik, Romantis, dan Dokumenter yang Memikat

“Tim produksi yang terdiri dari kru Indonesia dan Tiongkok, melakukan perjalanan ribuan kilometer selama pembuatan film, melakukan berbagai wawancara di lokasi, suasana yang hidup, dan cerita menarik. Mereka menunjukkan pertukaran persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok sepanjang sejarah dari berbagai sudut pandang, terutama menyoroti tingginya tingkat keselarasan gagasan dan peluang pembangunan yang saling menguntungkan antara Tiongkok dan Indonesia dalam 10 tahun terakhir. Secara singkat, dapat dikatakan mengenai dua mitra yang memiliki pemikiran yang sama dan ikatan persahabatan yang baik,” katanya.

Sejak kedatangan armada Cheng Ho di Indonesia berabad-abad yang lalu hingga pembangunan bersama komunitas Indonesia-Tiongkok yang berkomitmen untuk masa depan bersama, kedua belah pihak selalu berpegang pada prinsip kesetaraan, saling menguntungkan, dan saling membantu.

Prinsip utama dari film dokumenter ini berkisar pada konsensus tingkat tinggi yang dicapai oleh Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Tiongkok Xi Jinping baru-baru ini mengenai memperdalam pertukaran bilateral dan mendorong pembangunan regional.

Baca juga : Film Dokumenter Dirty Vote Bentuk Pendidikan Politik

Diiringi melodi menyentuh dari lagu rakyat Indonesia yang terkenal "Bengawan Solo" di Tiongkok, dokumenter ini menjadi sebuah gambaran nyata yang mampu menyentuh hati penonton di kedua negara. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat