Film Budi Pekerti Ditonton Menlu Retno Marsudi, Prilly Latuconsina Lega
![Film Budi Pekerti Ditonton Menlu Retno Marsudi, Prilly Latuconsina: Lega!](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/a479b01c539023144316d0f226ff06c4.jpg)
FILM Budi Pekerti yang dibintangi Prilly Latuconsina dan disutradarai Wregas Bhanuteja, baru saja tayang di Netflix. Film tersebut sebelumnya sempat ditayangkan di jaringan bioskop dan melakukan penayangan perdana (world premiere) di Toronto International Film Festival 2023.
Berlatar di Yogyakarta semasa pandemi, film Budi Pekerti berkisah tentang Bu Prani, seorang guru BK yang video perselisihannya dengan pengunjung pasar menjadi viral di media sosial. Akibat tindakannya yang dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru, dia dan keluarganya mendapat perundungan, dicari-cari kesalahan lainnya hingga terancam kehilangan pekerjaan.
“Apa yang terjadi di film Budi Pekerti, kasusnya relevan sekali di hari ini dengan pertumbuhan platform digital dan media sosial. Semua orang punya kesempatan untuk mengomentari orang lain dan kesempatan menjadi terkenal,” kata Prilly Latuconsina dalam konferensi pers Hari Film Nasional bersama Netflix Indonesia di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, (27/3/2024).
Baca juga : Netflix Tambah Delapan Koleksi Film Indonesia, ini Judulnya
Prilly, yang berkat perannya di film tersebut diganjar Piala Citra FFI 2023 sebagai pemeran pendukung perempuan terbaik merasa filmnya memiliki kedekatan dengan banyak penonton. Salah satu yang juga menonton film Budi Pekerti adalah Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Retno Marsudi.
“Aku dapat pesan Whatsapp dari bu Menlu, ibu Retno (Marsudi). Beliau baru menonton Budi Pekerti di Netflix. Itu membuat kami lega. Karena menurut bu Retno, Budi Pekerti menjadi film yang sangat relate dengan apa yang terjadi sekarang,” cerita Prilly.
Di Budi Pekerti, Prilly harus lebih menyelami secara mendalam kompleksitas karakter yang diperankannya. Ia juga harus berbahasa Jawa krama inggil, tingkatan bahasa Jawa yang biasanya digunakan untuk berbicara kepada yang lebih tua. Ia juga harus mempelajari diri kembali tentang pengaturan tempo berbicara, nada suara, cara berjalan, dan ekspresi wajah.
“Sebelumnya tidak melewati proses-proses yang seperti itu di film sebelumnya. Mungkin ini juga karena kompleksitas karakter yang kuperankan. Dan tantangan dengan bahasa Jawa di film ini, yang mana aku adalah keturunan Sunda dan Ambon, sangat jauh dengan budaya Jawa. Jadi spesial sekali prosesnya,” lanjut Prilly. (Z-7)
Terkini Lainnya
Inside Out 2 Jadi Film Pertama di 2024 Raup USD1 Billion
Sukses Memproduksi Teater Jalasena Laksamana Malahayati, Marcella Zalianty Berharap Bisa Dijadikan Film
Film Heartbreak Motel Rilis Teaser Trailer, Bawa Cinta Segitiga Laura Basuki, Reza Rahadian, dan Chicco Jerikho
Reza Rahadian Klaim Heartbreak Motel Karya Adaptasi Buku Ika Natassa Terbaik
Film Horor Sakaratul Maut Rilis Trailer Resmi
Film Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu Rilis Poster Terbaru
Cerita Budi Pekerti: Film Tentang Guru BK yang Menang Piala Citra FFI Kini Tayang di Netflix
Kisah Omara Esteghal Tertekan Beradu Akting dengan Sha Ine Febriyanti
JFW 2023 Dibuka dengan Film Budi Pekerti dan Ditutup Tiger Stripes
Film Budi Pekerti Tampilkan Foto Empat Karakter Utama
Contoh Ucapan Belasungkawa dan Cara Mengucapkan Duka Cita di Islam dan Kristen
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap