visitaaponce.com

Pilkada Sebabkan Kasus Covid-19 di Bali Meningkat

Pilkada Sebabkan Kasus Covid-19 di Bali Meningkat
Petugas KPPS yang menggunakan APD menangani pemilih yang tiba-tiba sakit saat simulasi Pilwalkot Denpasar di Desa Serangan, Denpasar, Bali.(ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

WAKIL Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengadakan rapat koordinasi dengan kepala daerah Bali dan Jakarta. Ditemukan, penambahan kasus positif covid-19 di Bali disebabkan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

"Jadi di kami, Pilkada penyumbang kasus terkonfirmasi positif terbesar. Dari KPPS banyak ditemukan kasus positif. Lalu kami lakukan tracing lebih luas," ujar Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam keterangannya, Senin (30/11).

Selain itu, dia menambahkan, dalam minggu ini, Pemprov Bali juga melakukan penelusuran ke seluruh pelaku jasa pariwisata yang dianggap menyumbang kasus positif penyakit menular tersebut.

"Dari mereka ditemukan beberapa kasus positif," kata Indra.

Baca juga: Bio Farma akan Bahas Fatwa Halal Vaksin Covid-19 dengan MUI

Dijelaskan, di Bali, kasus terkonfirmasi positif covid-19 naik dari 386 kasus pada periode 28 Oktober-3 November 2020 menjadi 823 kasus pada 25-30 November 2020.

Sampai kemarin, kumulatif kasus covid-19 di Pulau Dewata mencapai 13.879 kasus, dengan 12.592 pasien sembuh dan 428 orang meninggal dunia.

Menanggapi hal tersebut, Luhut meminta semua pihak yang berwenang untuk turut mengevaluasi pelaksanaan Pilkada dan dampak libur panjang pada akhir Oktober terhadap peningkatan kasus terkonfirmasi positif covid-19 dan angka kematian.

Hasil tersebut, menurutnya, penting untuk menentukan kebijakan libur panjang akhir tahun.

Selain itu, Luhut juga menegaskan kepada pemerintah daerah Bali menambah fasilitas isolasi terpusat terutama di Tabanan.

Dia mencontohkan, seperti Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di DKI Jakarta yang dianggap telah beroperasi dengan cukup baik.

"Kalau di kabupaten, hotel tidak cukup ya geserlah. Yang penting pisahkan secepatnya dari keluarga yang masih sehat,” pungkas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat