Mutasi SARS-CoV-2 dari InggrisSampai di Australia dan Singapura
![Mutasi SARS-CoV-2 dari Inggris Sampai di Australia dan Singapura](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/12/a9c922b65dc78cd2fbdc22e662e8f19c.jpg)
MUTASI virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19 di Inggris yang dikabarkan lebih cepat menyebar kini sudah ditemukan di negara tetangga, yakni Australia dan Singapura. Hal itu disampaikan Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro.
"Belum ada bukti varian ini sudah ada di Indonesia, tapi sudah ada dua kasus di negara tetangga kita, Australia dan Singapura. Kasusnya satu orang kita harus lebih berhati-hati karena ini sudah lebih dekat dengan kita," Kata Bambang di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (24/12).
Ia menyebut, sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa varian SARS-CoV-2 asal Inggris tersebut menimbulkan tingkat keparahan yang lebih. Namun demikian, pesatnya peningkatan kasus di Inggris membuktikan bahwa varian virus ini lebih cepat menyebar.
"Setelah dilihat sample positif yang terjadi di inggris, mayoritas di London, 60% sudah mengandung varian tersebut," ucapnya.
Untuk itu, kata Bambang, pemerintah akan menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyebaran varian baru virus ini di Indonesia.
Pertama, Indonesia harus memberi perhatian terhadap kinerja tes PCR. Pasalnya, varian virus baru ini berpotensi tidak dapat terbaca dengan mesin PCR yang selama ini digunakan di Indonesia.
"Ada kemungkinan kekeliruan PCR dalam mendeteksi covid-19 karena varian ini memiliki gen S. Untuk itu, diharapkan nanti produsen yang membuat mesin PCR ini mengupgrade terkait akurasi yang menargetkan gen s ini," ungkapnya.
Selanjutnya, untuk melacak kehadiran varian baru SARS-CoV-2 ini, pihaknya akan meningkatkan aktivitas genom sequencing yang dilakukan bersama lembaga dan universitas.
Berikutnya, Bambang menekankan kolaborasi antara semua pihak menjadi kunci utama dalam melawan covid-19, apapun variannya.
"Terakhir Lembaga Biomolekuler Eijkmansudah melakukan pemetaan genom sequencing dari 1.1000 sample klinis. Ini dilakukan agar kita bisa memahami distribusi dan peola penyebaran virus dan mendeteksi varian virus baru yang barangkali sudah muncul di Indonesia. Kita akan kerjasama dengan universitas dan lembaga, dengan satu catatan kita harus terus berbagi data," tandasnya. (Ata/OL-09)
Terkini Lainnya
Gara-gara Selebrasi tidak Pantas, Bellingham Disanksi UEFA
Kenalan dengan Keir Starmer, Perdana Menteri Baru Inggris Pengganti Rishi Sunak
Unggul di Exit Pool, Keir Starmer jadi PM Baru Inggris, Putus Dominasi Partai Konservatif
Elkan Baggott Masuk Skuad Ipswich Town untuk Liga Inggris Musim 2024/2025
Kalahkan Petenis Meksiko, Raducanu Akui Termotivasi Timnas Inggris di Piala Eropa 2024
50 Rekomendasi Film Action yang Dibintangi Jason Statham
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
Imigrasi Batam Gunakan Sistem Autogate untuk Tujuan Singapura
Presiden Joko Widodo Kesal Banyak WNI Doyan Nonton Konser Di Singapura
Indeks Pariwisata Indonesia Meningkat, Jokowi: Tapi Kalah dengan Malaysia
Indonesia Hajar Singapura 3-0 dalam Laga Perdana Piala AFF U-16
Kota ini Menduduki Peringkat Termahal Bagi Ekspatriat pada 2024, Nomor 2 dari Asia Tenggara
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap