visitaaponce.com

Pembiayaan Rampung Satelit Satria Siap Mengorbit pada 2023

Pembiayaan Rampung Satelit Satria Siap Mengorbit pada 2023
(DOK KEMENKOMINFO)

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah merampungkan tahapan pembiayaan proyek satelit multifungsi Satria. Selanjutnya, satelit Satria akan memasuki tahapan konstruksi sebelum mengorbit pada 2023.

Menurut Menteri Kominfo Johnny G Plate, proses produksi satelit ini akan dilakukan oleh perusahaan satelit Thales Alenia Space dari Prancis. Proses desain, pembuatan (manufacturing), perakitan (assembling), dan pengujian juga akan dilakukan di Prancis.
Setelah rampung, satelit ini akan dikirim ke Florida, Amerika Serikat, untuk diluncurkan dari sana menggunakan peluncur roket SpaceX.

"Kita harapkan semua ini, karena ini teknologi dari perusahaan pembuat satelit yang hebat, bisa diluncurkan di kuartal terakhir 2023," kata Menkominfo dalam program Prime Talk Metro TV, kemarin.

Satelit Satria merupakan kerja sama PT Satelit Nusantara 3 dan Thales Alenia Space dari Prancis. Satelit ini akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX.

Setelah mengorbit, Satria akan memberikan akses internet gratis di 150 ribu titik layanan publik, meliputi layanan kesehatan dan pendidikan. Adapun kapasitas transmisi Satria sebesar 150 Gygabyte (GB) per detik dengan kecepatan 1 MB per detik di setiap titik.

Menkominfo mengatakan salah satu tujuan diluncurkannya satelit Satria adalah untuk mengatasi kesenjangan digital di Indonesia. Dia menjelaskan bahwa satelit ini beroperasi di udara sehingga akan menjangkau cakupan wilayah yang sangat luas, dari Sabang hingga Merauke.

"Dia tidak akan terhalang dengan hambatan-hambatan geografis. Seperti daratan, gunung, bukit, lembah, ngarai, gak ada pengaruhnya," jelas Johnny.

Selain itu, instalasi perangkat internet berbasis satelit ini relatif lebih cepat. Karena itu, satelit Satria nantinya lebih mudah digunakan oleh masyarakat.

"Dan pada umumnya operasi satelit lebih aman dari gangguan fisik seperti di daratan kalau kita bangun tower dan sebagainya," imbuhnya.

Johnny menyatakan Satelit Satria akan menunjang pelayanan publik di berbagai sektor. Di sektor pendidikan, satelit ini akan membantu sekolah-sekolah yang saat ini belum memiliki akses internet. Di samping itu akan membantu pendidikan jarak jauh seperti ujian nasional berbasis komputer.

Lalu di sektor kesehatan, Satria akan memberikan dukungan terhadap 3.700 fasilitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Selain itu di sektor keamanan, akan disediakan di 3.900 titik layanan Kamtibmas seperti kantor-kantor polsek dan layanan pemerintahan desa.

Menkominfo menyebut bahwa saat ini Indonesia perlu meningkatkan internet-link ratio. Untuk itu, pemerintah harus membangun infrastruktur digital dan telekomunikasi di tiga layer atau tingkatan.

Pertama adalah backbone telecommunication, contohnya adalah membangun jaringan serat optik. Hal ini misalnya telah direalisasikan dengan pembangunan Palapa Ring yang dibangun Kemenkominfo.

Kedua, lanjut Johnny, Indonesia juga membutuhkan koneksi interlink dengan middle mile. Contohnya adalah penyediaan satelit Satria. Ketiga adalah pembangunan BTS untuk menghadirkan sinyal 4G di masyarakat.

"Jadi tiga layer ini harus kita sediakan dengan baik. Yang disediakan oleh Palapa Ring adalah untuk menjangkau 514 kabupaten/kota dan kecamatan. Saat ini kita juga menggunakan 9 satelit dengan kapasitas 50 GB untuk memberikan dukungan layanan akses internet," katanya.

"Nanti Satria 1 akan mengambil peran yang lebih besar di tahun 2023 untuk melayani middle mile. Jadi dia perannya komplementer terhadap back bone infrastruktur kita," imbuhnya.

Untuk melengkapi itu, pemerintah akan membangun BTS di 12.548 desa/kelurahan di mana 1.200 di antaranya sudah dibangun. Menkominfo menyebutkan pihaknya akan membangun sebanyak 4.200 BTS di 2021 dan 3.704 di 2022.

"Sehingga pada 2022 akhir seluruh wilayah di Indonesia akan sudah dikaver dengan kemampuan 4G coverage sinyal. Dengan demikian, harapan Bapak Presiden untuk memperkecil disparitas internet antarwilayah bisa kita capai sekaligus meningkatkan internet-link ratio di Indonesia," pungkasnya. (Ifa/S2-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat