PPKM Turunkan 56,9 Kasus Covid 19, Polri Kedisiplinan Adalah Kunci
![PPKM Turunkan 56,9% Kasus Covid 19, Polri: Kedisiplinan Adalah Kunci](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/08/13824ef16755793fff5401fce527920d.jpg)
JURU bicara Menko Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, menyatakan PPKM Darurat pada 3 –20 Juli 2021 dan PPKM Level 1-2 yang berlaku sejak 21 Juli 2021 hingga saat ini berdampak pada penurunan kasus konfirmasi harian Covid 19. Sejak 15 Juli 2021, terjadi penurunan 59,6% hingga saat ini.
"Angka reproduksi saat ini 1,2-1,5, pemerintah akan terus berupaya agar angka reproduksi ini bisa mencapai angka <1, sehingga wabah terkendali. Caranya dengan coverage vaksinasi tinggi +3M dan 3T," jelas Jodi, pada webinar “Dari PPKM Darurat Ke Level 4: Terbukti Akurat”, yang diselenggarakan Divisi Humas Polri secara daring, Kamis (12/8).
Jodi bersama Jubir Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi dan Sosiolog Imam Prasodjo tampil dalam webinar itu menyatakan terima kasih atas peran TNI/ Polri yang terlibat langsung. TNI/Polri berhasil meyakinkan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan, vaksinasi, hingga menurunkan angka kasus Covid 19.
Sementara Karopenmas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono menyampaikan bahwa kesadaran masyarakat menjadi kunci dalam menurunkan Covid 19.
"Kita bersyukur kesadaran masyarakat cukup baik dalam melaksanakan protokol kesehatan, sehingga program PPKM Darurat secara akurat berhasil menurunkan kasus Covid 19," terang Rusdi.
Holistik
Jodi Mihardi menegaskan pemerintah melakukan penanganan Covid-19 secara holistik dari hulu hingga ke hilir. Dilakukan terintegrasi antar instansi melalui pelibatan TNI-Polri, relawan dan mahasiswa sebagai bentuk kerjasama yang erat serta gotong royong seluruh elemen masyarakat, mengingat Pandemi tidak dapat ditangani sendiri oleh Pemerintah.
Mengenai angka kematian, Jodi mengemukakan, awal bulan Juli 2021, angka kematian yang terkonfirmasi Covid-19 terus mengalami peningkatan. Bahkan pernah mencapai angka 2000 lebih.
Ia menyebutkan, beberapa fakta yang ditengarai terkait dengan kematian pasien Covid-19 antara lain: 1. Keterlambatan penanganan pasien karena baru dibawa ke rumah sakit saat terjadi pemburukan; 2. Banyak masyarakat yang tidak bersedia untuk dirawat di Isoter sehingga kondisinya tidak terpantau; 3. Banyak pasien Covid-19 yang mengalami pemburukan berupa penurunan saturasi dengan sangat cepat.
Melihat berbagai indikasi terkait kematian pasien Covid-19, lanjut Jodi, pemerintah melakukan berbagai upaya yaitu dengan memperbanyak tempat tidur isoter di berbagai daerah dan melengkapi kebutuhan seperti nakes, obat-obatan, oksigen, konsumsi pasien dan alat-alat kesehatan yang diperlukan. Selain itu, juga memobilisasi pasien isoman melalui TNI-Polri.
“Khusus di Yogyakarta dan Solo, Group 2 Kopassus dikerahkan memobilisasi pasien isoman agar dapat dimonitor dan antisipasi apabila terjadi pemburukan dapat segera ditangani," sambung Jodi.
Mengenai dikeluarkannya indikator kematian, Jodi menjelaskan, pertimbangannya karena banyak input data kematian oleh daerah merupakan akumulasi dalam beberapa minggu ke belakang sehingga menimbulkan distorsi assesmen level situasi.
Sementara, dr. Siti Nadia Tarmizi mengakui bahwa pelaksanaan PPKM Darurat atau Level 4 telah menurunkan kasus Covid 19 hingga hampir 60%. Namun, ia mengingatkan, perlunya mewaspadai peningkatan kasus di luar Jawa dan Bali.
"Jawa Bali itu punya potensi 70% dari seluruh kasus, tapi setelah PPKM level 4 Bali masih tinggi, demikian juga dengan provrinsi lain di luar Jawa Bali kasusnya bahkan terus meningkat," ungkap Nadia.
Ia menyarankan masyarakat secara individu melaksanakan protokol kesehatan, sementara pemerintah terus mendorong penurunan penularan melalui regulasi dan vaksinasi.
Sebelumnya, Karopenmas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono menyampaikan, PPKM Level 4 terbukti akurat menurunkan laju kasus Covid 19 di tanah air. Ia bersyukur masyarakat bersama TNI dan Polri memiliki tekat yang sama untuk mengendalikan penularan Covid 19. "Usaha tidak mengingkari hasil," pungkas Rusdi. (OL-13)
Terkini Lainnya
Jokowi Cabut PPKM, Alasannya Covid-19 Makin Terkendali
Omikron Meluas, Luhut: Belum Terpikir Terapkan PPKM Darurat Lagi
Gelar Hajatan saat PPKM Darurat, Lurah di Depok Cuma Dituntut Rp1 Juta
Bersatu Padu Melawan Covid-19
Kasus Covid-19 RI Turun Signifikan Hingga 34%
Denda Sanksi Administrasi Selama PPKM Di Cianjur Capai Rp120 Juta
Sesuaikan Aktivitas Daerah dengan Level PPKM
DPRD: DIY Masuk PPKM Level 4 Itu Wajar
Kematian Pasien Covid-19 Tinggi, Solo Naik ke PPKM Level 4
PPKM Level 4, Kota Sukabumi Tutup Alun-alun dan Lapang Merdeka
PPKM Diperpanjang, Daerah Level 3 dan 4 Bertambah
Pesan Luhut Pandjaitan ke Elite Politik: Tolong tidak Komentar kalau belum Jelas
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap