visitaaponce.com

Kekurangan SDM, Lapan Ajak Diaspora Perkuat Riset Penerbangan dan Antariksa

Kekurangan SDM, Lapan Ajak Diaspora Perkuat Riset Penerbangan dan Antariksa
Supermoon pink moon terlihat di Malang, Selasa (27/4/2021). Menurut Lapan, hal ini terjadi karena bulan di titik terdekat dengan bumi.(ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO)

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) atau dengan nama barunya Organisasi Riset (OR) Penerbangan dan Antariksa mengajak peneliti diaspora untuk kembali membangun dan memperkuat riset nasional. Pasalnya, lembaga yang berada di bawah BRIN itu masih mengalami kekurangan SDM.

"Kami masih kekurangan SDM yang kompeten dan qualified. Saat ini exisiting SDM (engineer & researcher) masih ada kekurangan terutama pada bagian core technology," ungkap Plt. Kepala OR Penerbangan dan Antariksa BRIN Erna Sri Adiningsih kepada Media Indonesia, Kamis (9/9).

Dia mengatakan bahwa Lapan memiliki program-program strategis ke depan. Meski sudah integrasi ke dalam BRIN, program tersebut tetap menjadi fokus pihaknya yang didukung lewat ekosistem riset bersama dalam BRIN.

Baca jugaTingkatkan Kekebalan, Kemenkes Ajak Masyarakat Berolahraga

"Ke depan sangat dibutuhkan SDM (researcher & engineer) antara lain untuk program roket, satelit komunikasi konstalasi, pesawat N219A, lokasi peluncuran (bandar antariksa), pengoperasian dan pemanfaatan observatorium nasional (Obnas)," jelasnya.

Untuk menarik para peneliti diaspora, lanjut Erna, pihaknya memanfaatkan jejaring internasional yang sidah ada. LAPAN selalu berkomunikasi melalui Kedubes RI setempat, kemitraan yang sudah dilakukan dengan berbagai universitas di negara lain.

Selain itu, mereka juga mengadakan webinar yang mengundang para diaspora untuk mempromosikan LAPAN dan program-programnya. Hal itu diharapkan dapat menarik minat para diaspora untuk kembali ke Tanah Air.

Lebih lanjut, mengenai iklim dan budaya kerja yang mungkin sebelumnya masih belum sama dengan lembaga-lembaga riset taraf internasional, dengan berintegrasi ke dalam BRIN akan menjadi daya tarik lain bagi diaspora. Karena para researcher dan engineer punya kesempatan untuk memanfaatkan seluruh fasilitas yang ada di dalam BRIN, tidak harus terbatas pada Organisasi Riset (OR) tertentu.

Sementara, Lapan sendiri pun tengah membangun sejumlah fasilitas riset dengan standar global. Beberapa fasilitas Lapan pun sudah tersertifikasi.

"Sebagian dari fasilitas yang sudah atau sedang dikembangkan oleh Lapan bahkan bertaraf internasional. Dalam 2-3 tahun terakhir Lapan maupun OR lainnya yang sekarang di dalam BRIN melakukan pembangunan infrastruktur riset dan inovasi secara masif. Ini juga yang ditawarkan untuk menarik minat para diaspora," imbuhnya.

Dia menambahkan, meski kekurangan SDM untuk saat ini belum ada kebijakan dan kebutuhan urgent merekrut SDM asing sebagai pegawai tetap atau kontrak. Keterlibatan SDM asing yang paling mungkin adalah dalam bentuk kerjasama atau internship atau visiting researcher. Pihaknya tetap berharap pada kemampuan anak bangsa yang sudah berpengalaman di berbagai belaham bumi. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat