Balita dan Teknologi, Berbahaya atau Tidak
![Balita dan Teknologi, Berbahaya atau Tidak?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/10/dac325ffe16b32dcb794408cf98b3ce9.jpg)
MENJADI orangtua di era teknologi seperti saat ini bisa diibaratkan seperti pisau bermata dua. Pada satu sisi, teknologi telah meringankan beban orangtua dalam berbagai aspek. Seperti, mudahnya mencari informasi terkait pengasuhan dan pendidikan anak atau sumber hiburan sehingga tercipta bonding yang erat antara keluarga.
Sebaliknya, teknologi juga menghadirkan beberapa efek negatif. Seperti, orangtua dan anak kecanduan bermain gawai sehingga terkadang malah mengabaikan waktu berkualitas bersama keluarga.
Teknologi tentu mempunyai dampak positif dan negatif bagi penggunanya. Sebagai orangtua, tidak salah jika mengenalkan teknologi pada anak, karena bagaimana pun anak perlu dibiasakan dan dipersiapkan akan dunia modern yang terus berkembang dengan cepat. Tapi perlu ada keseimbangan antara teknologi yang disertai pengawasan dan pengasuhan dari orangtua.
Early Childhood and Education Development (ECED) Program Specialist Tanoto Foundation Arnoldus Paut menjelaskan bahwa dampak akan teknologi tidak bersifat tunggal dan universal.
Baca Juga: Pendidikan pada Keluarga Kunci Sukses Penurunan Stunting
“Dampak yang dirasakan kembali lagi pada isi konten yang disajikan oleh jenis-jenis media teknologi itu sendiri. Kita tidak bisa sepenuhnya mengatakan bahwa TV itu berbahaya bagi anak, namun konten yang disajikan oleh TV tersebut yang perlu kita pantau dan evaluasi apakah membawa manfaat bagi anak,” jelasnya.
Sebagai contoh, ada beberapa konten interaktif yang dapat menjadi alat stimulasi bagi anak. Konten atau tontonan TV yang mengajak anak untuk terlibat seperti bernyanyi bersama, melakukan yel-yel, menamai objek yang muncul, dan sebagainya. Hal-hal ini dapat menambah kosakata anak serta meningkatkan kemampuan berekspresi dan berbahasa yang lebih baik.
Sementara itu, ada pula tontonan yang bersifat satu arah, di mana anak tidak diajak untuk ikut serta secara aktif. Akhirnya, anak hanya menjadi penonton pasif.
Namun begitu, bukan berarti orangtua dapat membiarkan anak menonton konten interaktif untuk waktu yang lama. Bagaimanapun, fokus yang terlalu banyak pada gawai tentu menjadi tidak baik bagi anak. Karena, dapat menimbulkan kecanduan hingga berakibat minimnya waktu bersama keluarga. Waktu untuk bergerak dan beraktivitas pun menjadi kurang, yang dapat berdampak pada kesehatan fisik.
“Di sinilah peran kita sebagai orangtua amat penting. Kita tidak perlu melarang anak untuk tidak menonton atau melihat program-program TV sama sekali, tapi kita bisa menuntun dan mendampingi mereka untuk memilih konten yang tepat dan berikan batas waktu,” imbuh Arnold.
Memonitor dan mengawasi tontonan anak juga dapat melindungi anak dari konten-konten yang tidak mendidik. Karena, bisa saja anak tanpa sengaja membuka konten yang tidak seharusnya mereka lihat.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, orangtua pun perlu belajar seiiring dengan perkembangan yang ada. Sehingga, orangtua dapat mempunyai informasi dan pengetahuan yang cukup mengenai cara-cara memanfaatkan teknologi dengan baik dan tepat tanpa memberikan efek yang negatif pada anak. (RO/OL-10)
Terkini Lainnya
Teknologi untuk Mudahkan Akses Informasi dan Interaksi
Itjen Kemnaker Mengoptimalkan Teknologi dalam Pengawasan
CORE UPJ 2024 Sukses Diskusikan Perkembangan Teknologi dan Komunikasi
9 Handphone Terbaru di Bulan Juli 2024, Catat Spesifikasinya
Jepang Umumkan Prinsip-prinsip Dasar Kecerdasan Buatan
Kemenkop UKM Terus Tingkatkan Kapasitas Pelaku Usaha Mikro
Banyak Dipengaruhi Gawai, Ajak Anak dan Remaja Berinteraksi Langsung Jaga Kesehatan Mentalnya
Intip Spesifikasi Lengkap dan Harga Ponsel Lipat Samsung Galaxy Z Fold 6
Gairah Pasar Gadget Tanah Air Semakin Tinggi, JETE Luncurkan 3 Official Store Baru
Ikuti Cara Ini untuk Mengatasi Anak Kecanduan Main Gadget
Andien: Tunda Akses Gadget Anak agar Tumbuh Kembang Maksimal
Amankah Mengatur Ulang Internet untuk Anak?
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap