visitaaponce.com

Deteksi Omicron, Ahli Imbau RI Lakukan Testing Penumpang Pesawat 3 Minggu Terakhir

Deteksi Omicron, Ahli Imbau RI Lakukan Testing Penumpang Pesawat 3 Minggu Terakhir
Ilustrasi(AFP)

GURU Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama mengingatkan kepada pemerintah agar melakukan mitigasi berlapis dalam menangkal varian Omicron masuk ke Indonesia.

"Harus aada mitigasi berlapis di mana perlu dilakukan penelusuran kepada mereka yang datang dalam 2 atau 3 minggu yang lalu, apakah mereka sekarang sehat saja atau barangkali ada yang sakit yang tentu harus diisolasi dan ditangani dengan seksama, termasuk genome sequencing-nya," kata mantan Direktur WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes itu dalam keterangan resmi, Jumat (3/12).

Pasalnya, varian tersebut terus berkembang luas. Hingga 2 Desember 2021, sudah ada setidaknya 390 kasus terkonformasi dari 31 negara.

Melihat laporan beberapa negara, Tjandra mengungkapkan bahwa kasus Omicron dari penerbangan sudah mulai muncul sejak beberapa minggu yang lalu. Maka, ia menilai, akan amat baik kalau Indonesia juga melakukan pemeriksaan pada penumpang pesawat sekitar 2 minggu ke belakang.

"Walaupun memang sejak 29 November sudah dilakukan penolakan masuk sementara  ke wilayah Indonesia bagi orang asing yang pernah tinggal dan/atau menunjungi daerah terjangkit, tetapi kan bisa saja orang asing itu sudah masuk negara kita tanggal 10 November misalnya, atau 15 November, dan lain-lain," beber Tjandra.

Selain itu, meskupun WNI dan WNA yang masuk ke Indonesia sudah selesai dikarantina dan hasil PCR mereka negatif, Tjandra mengingatkan bahwa masa inkubasi covid-19 dapat sampai lebih dari 2 minggu.

Tjandra juga menegaskan, yang perlu dapat perhatian penting adalah bahwa menurut European CDC maka sudah mulai ada kasus dari Belgia, Jerman dan Inggris yang ternyata tidak ada riwayat perjalanan ke Afrika sama sekali dan juga tidak ada riwayat kontak dengan kasus yang melakukan perjalanan.

"Ini yang tentu perlu dianalisa selanjutnya, untuk menjelaskan tentang kasus impor dan penularan di masyarakat," tegas dia.

Ia menceritakan, laporan kemarin dari Australia juga mendapatkan kasus Omicron yang tidak terbang dari daerah Selatan Afrika, tapi memang terbang dari Doha dan tiba di Sydney pada 23 November 2021. Otoritas kesehatan setempat memperkirakan dia tertular di pesawat terbang. Dua anggota keluarganya juga positif covid-19 dan sedang diperiksa genomic sequencing ke arah Omicron.

Sementara itu, Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) melaporkan ada 5 kasus Omicron, dua diantaranya adalah pasangan yang baru datang dari Nigeria minggu lalu dan mereka sudah mendapat vaksinasi lengkap. Adapun, tiga kasus lainnya adalah anggota keluarga dan teman mereka.

Selanjutnya, di negara-negara lain seperti Singapura sudah menyatakan bahwa sejauh ini di negara mereka belum ada penularan di masyarakat. Di bagian lain, India sudah memeriksa 8 ribu penumpang pesawat sejak hari Rabu yg lalu.

"Mungkin akan baik kalau diinformasikan ke publik kita tentang berapa jumlah penumpang pesawat yang sudah diperiksa di negara kita sejauh ini, sejak Omicron mulai dilaporkan di dunia," imbau Tjandra. (H-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat