visitaaponce.com

SETELAH menempuh perjalanan berlumpur, berbatu, terjal, dan berliku, tim ekspedisi program Melihat Indonesia Metro TV tiba di Desa Tepal, Kecamatan Batulanteh, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Di desa ini, rumah-rumah kayu berdiri kukuh dari gene­rasi ke generasi. Masyarakat melestarikan alam, adat, dan agama, hidup dalam harmoni semesta.

Walaupun terpencil, Desa Tepal sudah merasakan jaring­an internet sejak 2017 berkat bantuan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Kehadiran internet di desa ini sangat dirasakan manfaatnya, terutama untuk sektor pendidikan.

Hal itu antara lain diungkapkan Guru SDN Tepal Taufik. Dengan ha­dirnya internet, pihaknya dapat mengaktifkan akun belajar peserta didik dan guru yang dikirim Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) lewat data pokok pendidikan (Dapodik).

Apalagi di masa pandemi covid-19, kehadiran internet sangat membantu proses pembelajaran jarak jauh. “Kami tidak bisa tatap muka di sekolah dengan siswa, jadi kami buat Google Classroom. Di situ kami bisa terhubung dengan wali murid untuk memantau aktivitas belajar siswa,” ujar Taufik pada program Melihat Indonesia di Metro TV.

Hal sama diungkapkan Kepala Sekolah SDN Tepal, Sabaruddin. Pihaknya sangat berterima kasih atas bantuan BAKTI menghadirkan infrastruktur internet di desanya.

“Kami sangat bersyukur karena selama ini kami sangat kekurang­an perihal IT (information techno­logy), sinyal, dan ­sebagainya. Jadi dengan wi-fi ini, kami bisa terbantu meskipun belum terlalu maksimal,” ungkapnya.

Menurut Kepala Desa Tepal Ali Amrullah, fasilitas internet berupa wi-fi di SDN ­Tepal mempermudah banyak hal. Sebelum ada fasilitas ini, kata Ali, para siswa yang akan mengikuti ujian berbasis komputer harus ke pergi ke kabupaten Sumbawa.

“Karena semua perangkat ujiannya yang lengkap ada di Sumbawa. Dengan terbangunnya internet, ­alhamdulillah lancar semua. Kami amat berterima kasih kepada Kominfo dan BAKTI yang memberikan akses BTS (base transceiver station) di sekolah kami ini sehingga sekolah kami pelayanan pendidikannya lancar,” paparnya.

Ali mengakui letak geografis desanya yang berada di pedalaman membuat masyarakat Desa Tepal cukup terisolasi dan tertinggal. Namun, sejak adanya internet dari BAKTI, semua program pemerintah dan masyarakat lancar. “Pendidikan juga lancar, sesuai harapan pemerintah untuk membuka akses informasi dan komunikasi. Masyarakat Tepal tidak lagi tertinggal informasi dan komunikasi. Harapan saya ke depan supaya bisa ditingkatkan sehingga tidak ada lagi kendala dalam hal sinyal,” ujarnya.

Layanan kesehatan

Divisi Lastmile Backhaul BAKTI Kominfo Canggih Perdana menyebut salah satu tujuan BAKTI mengha­dirkan infrastruktur internet di wilayah ini adalah membantu melengkapi sarana dan prasarana khususnya di bidang komunikasi.

“Harapan kami juga agar peningkatan layanan BTS dan akses internet bisa segera direalisasikan demi menjaga la­yanan telekomunikasi di Desa Tepal berjalan sebagaimana mestinya,” katanya.

Di sisi lain, akses internet belum menjangkau layanan kesehatan satu-satunya di desa ini, yakni Puskesmas Pembantu (Pustu) Tepal. Kepala desa berharap agar fasili­tas internet bisa secepatnya diprioritaskan untuk Pustu Tepal ini.

Selain fasilitas internet, ­layanan kesehatan juga acap kali terkendala akses jalan buruk. “Kalau ada masyarakat yang (harus) dirujuk ke Sumbawa tidak bisa (dilakukan) karena tidak ada akses jalan. Misal, ibu yang melahirkan sulit sekali untuk kita bawa ke Sumbawa,” kata Ali.

Dia berharap pada 2022 perbaikan jalan bisa segera direalisasikan. “Ini usul­an Pemerintah Desa Tepal, kami memperjuangkan jalan untuk bisa diperbaiki karena kesulitan yang sangat parah. Mudah-mudahan karena ini sudah diselesaikan AMDAL-nya, tinggal pelaksanaannya tahun depan,” pungkasnya. (Ifa/S3-25)