visitaaponce.com

Kejagung Pastikan Selisik 11 Penerima Aliran Dana BTS Kominfo

Kejagung Pastikan Selisik 11 Penerima Aliran Dana BTS Kominfo
Sidang lanjutan pengadaan tower BTS Bakti Kominfo(MI / Adam Dwi)

KEJAKSAAN Agung (Kejagung) memastikan penyidik akan terus mendalami 11 nama yang diduga menerima aliran dana korupsi dari kasus korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G Kominfo. Ke-11 nama tersebut berdasarkan keterangan terdakwa Irwan Hermawan.

Irwan menjadi penghubung pihak-pihak tertentu dalam korupsi BTS 4G Kominfo dan Bakti Kominfo. Jumlah dana korupsi BTS yang dialirkan Irwan ke pelbagai pihak sebanyak Rp243 miliar.

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Ketut Sumedana mengaku pihaknya tak akan berhenti mengusut kasus korupsi BTS meski seluruh tersangka dilimpahkan berkas perkaranya ke Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta Selatan.

Baca juga : Kejagung Tak Tutup Kemungkinan Ada Tersangka Baru dalam Kasus BTS Kominfo

“Masih kita pelajari berkasnya oleh Penuntut Umum. Kita menunggu perkembangan fakta persidangan,” ungkap Ketut kepada Media Indonesia, Rabu (6/9). 

Baca juga : Kasus BTS Kominfo, Kejagung Dinilai Hanya Fokus Terhadap Tersangka yang Sudah Ada

Ketut membeberkan bahwa pihaknya telah berusaha menguak adanya makelar dalam kasus BTS itu dengan memanggil kesebelas nama tersebut.

Namun, dari seluruh nama, tak semuanya menunjukkan batang hidungnya di Gedung Bundar Kejagung.

Nistra Yohan yang merupakan staf ahli Sugiono selaku Anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR ke luar negeri. 

Kemudian, Sadikin yang diduga menerima aliran dana sebesar Rp40.000.000.000 pada pertengahan 2022 belum memenuhi panggilan periksa di Kejagung.

Intinya, kata Ketut, Kejagung memastikan akan memeriksa 11 nama yang diduga menerima aliran dana korupsi dari kasus korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G Kominfo.

Ke-11 nama tersebut berdasarkan keterangan terdakwa Irwan Hermawan. Irwan menjadi penghubung pihak-pihak tertentu dalam korupsi BTS 4G Kominfo dan Bakti Kominfo.

“Pemeriksaan lagi berlangsung termasuk hari ini, semua tentu berdasarkan fakta hukum dan alat bukti yang kita miliki,” kata Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana, Selasa, 11 Juli 2023.

Jumlah dana korupsi BTS yang dialirkan Irwan ke pelbagai pihak sebanyak Rp243 Miliar.

Ke-11 nama yang diduga menerima aliran duit sesuai dengan BAP Irwan, yakni Staf Menteri pada April 2021-Oktober 2022 sejumlah Rp10.000.000.000 Kemudian pada Desember 2021 Irwan memberi dana kepada Anang Latif Rp3.000.000.000.

Lalu aliran duit mengalir ke POKJA pada pertengahan 2022, yakni Feriandi dan Elvano Rp2.300.000.000.

Selanjutnya, Latifah Hanum disebut Irwan menerima Rp1.700.000.000 pada Maret 2022 dan Agustus 2022 Yang kelima, ada nama Nistra yang merupakan merupakan staf ahli Sugiono selaku Anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR.

Nistra diduga menerima aliran dana pada Desember 2021 dan pertengahan 2022. Keenam, pertengahan 2022. Erry (Pertamina) disebut menerima  Rp10.000.000.000.

Selanjutnya, Windu dan Setyo menerima Rp75.000.000.000 pada Agustus-Oktober 2022. Kedelapan, Komisaris Utama PT Laman Tekno Digital Edward Hutahean (EH) diduga menerima Rp15.000.000.000 pada Agustus 2022.

Kemudian, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo disebut menerima aliran dana korupsi BTS pada November-Desember 2022.

Kesepuluh, ada nama Walbertus Wisang yang mendapatkan Rp4.000.000.000 pada Juni-Oktober 2022. Terakhir, Sadikin, diduga menerima aliran dana sebesar Rp40.000.000.000 pada pertengahan 2022. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat