visitaaponce.com

Keseimbangan Hidup Kunci Produktivitas di Masa Pandemi Covid-19

Keseimbangan Hidup Kunci Produktivitas di Masa Pandemi Covid-19
Ilustrasi karyawan yang sedang work from home.(MI/Ramdani )

KESEIMBANGAN antara hidup dan pekerjaan atau work-life balance merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kepuasan kerja dan kualitas hidup setiap orang, termasuk mereka yang berprofesi sebagai karyawan.

"Karenanya, work-life balance perlu mendapatkan perhatian khusus dari perusahaan, terlebih lagi di masa pandemi covid-19," kata Country Leader of Communications & Public Affairs - PT Johnson & Johnson Indonesia, Devy Yheanne, dalam keterangan pers, Kamis (17/2).

Pandemi global yang masih berlangsung hingga saat ini tak hanya membuat sebagian bisnis dan perekonomian melesu, terlebih pada tahun pertama pandemi, tapi juga berdampak pada kehidupan karyawan dan membebani mereka secara mental.

"Kondisi ini menimbulkan pertanyaan. Bagaimana kita menciptakan work life balance di tengah pandemi yang masih berlangsung dan situasi new normal?" katanya.

Dunia kerja di masa pandemi

Pandemi membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Di seluruh dunia, termasuk Indonesia khususnya, tahun 2020-2021 merupakan periode yang amat menantang bagi hampir setiap praktik bisnis.

Menurut survei yang dilakukan JobStreet pada Oktober 2020, sebanyak 86% pekerja di Indonesia mengalami dampak pandemi covid-19 sejak awal 2020. Hasil survei itu juga menyebutkan bahwa kualitas hidup para pekerja menurun drastis selama pandemi.

Meski masih memiliki pekerjaan, sebanyak 33% pekerja yang mengikuti survei merasa tak lagi bahagia dengan situasi kerjanya.

Kendatii bukan mayoritas, tapi salah satu faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan itu adalah kebijakan bekerja dari rumah.

"Kebijakan bekerja dari rumah, meski tampak menyenangkan, juga memiliki tantangan tersendiri," tutur Devy.

Misalnya, berbagai distraksi di sekitar lingkungan kerja di rumah yang dapat mengganggu konsentrasi dan produktivitas.

Kebijakan tersebut juga menuntut karyawan dan perusahaan untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi, seperti pembatasan aktivitas sosial, yang secara tidak langsung berdampak terhadap fluktuasi ekonomi, dan kinerja industri dalam lingkup luas.

Perubahan akibat pandemi juga berdampak pada kesehatan mental karyawan. Banyak karyawan, baik yang bekerja dari rumah ataupun di kantor, mengalami stress atau burnout.

"Karena itu, peran perusahaan dalam menciptakan lingkungan dan suasana kerja kondusif yang mendukung work life balance menjadi semakin penting," katanya.

Demi mengupayakan work life balance, beberapa perusahaan mengatur ulang jam kerja karyawan menjadi lebih fleksibel, baik untuk karyawan yang bekerja dari rumah ataupun di kantor.

"Ada pula yang mengadakan program kesehatan mental atau konseling bagi karyawan dan memberikan apresiasi agar mereka merasa dihargai," jelasnya.

Menurut Devy, sudah seharusnya setiap perusahaan menyadari bahwa sumber daya manusia adalah aset utama perusahaan yang harus dijaga. Karenanya, kesehatan fisik dan mental karyawan perlu menjadi prioritas perusahaan, terlebih di masa pandemi seperti saat ini.

"PT Johnson & Johnson Indonesia (Johnson & Johnson Indonesia) yang merupakan perusahaan operasi lokal dari Johnson & Johnson konsisten dalam komitmennya untuk mendukung keseimbangan kehidupan-bekerja (work-life balance) dalam era kenormalan baru di tengah pandemi yang telah berjalan selama hampir dua tahun terakhir ini," paparnya.

Sesuai dengan Credo perusahaannya, seluruh karyawan Johnson & Johnson Indonesia senantiasa menjadi salah satu prioritas dan perhatian utama perusahaan dalam komitmennya untuk terus memberikan dukungan bagi lingkungan kerja dan kesehatan, baik fisik dan mental.

"Sebagai bentuk komitmen terhadap karyawan, perusahaan menjalankan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan di masa pandemi, seperti menerapkan sistem kerja hybrid atau kombinasi metode bekerja dari rumah dan di kantor bagi karyawan, dan menyediakan perlengkapan home office untuk mendukung produktivitas mereka selama bekerja dari rumah," paparnya.

Selain itu, untuk menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan, perusahaan juga menyediakan perlengkapan bagi mereka agar dapat berolahraga dari rumah dan menyediakan hotline konsultasi dengan psikolog jika mereka membutuhkannya.

"Inisiatif ini merupakan bagian dari Employee Assistance Program yang telah tersedia secara global oleh Johnson & Johnson bahkan jauh sebelum terjadi pandemi," jelas Devy.

Ragam inisiatif tersebut merupakan bentuk komitmen perusahaan yang berbasis Credo.

Selama lebih dari 75 tahun, Credo dan nilai-nilai yg dimiliki Johnson & Johnson selaku perusahaan global tidak hanya membantu meningkatkan standar peran bisnis dalam masyarakat dan menguraikan tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat di seluruh dunia, namun juga berkomitmen untuk mendukung kesejahteraan bagi karyawannya.

"Kami percaya, lingkungan kerja yang mendukung work life balance dapat mendorong karyawan memberikan upaya terbaiknya untuk memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan, termasuk perusahaan, konsumen, dan diri mereka sendiri," katanya.(RO/OL-09)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat