visitaaponce.com

Perempuan Tangguh dari Bumi Cenderawasih

Perempuan Tangguh dari Bumi Cenderawasih
Yosefin Irani Kewamijai(DOK Pribadi)

YOSEFIN Irani Kewamijai,
Koordinator Papua Muda
Inspiratif Wilayah Anim Ha
Merauke, telah menginisiasi
banyak aktivitas yang berkontribusi
pada kemajuan kaum muda di wilayah Papua. Mulai dari kegiatan Petani Milenial, Nelayan Milenial, meningkatkan literasi anak-anak Papua, memajukan UMKM ibu-ibu di wilayah Papua, hingga menjadi relawan covid-19.

“Orangtua saya sudah mendidik
saya menjadi anak yang memiliki jiwa kemanusiaan tinggi. Karenanya, hal itu bertahan sampai sekarang. Mungkin juga karena profesi saya sebagai seorang perawat,” kata Yosefin dalam program Diksi (Diskusi dan Refleksi) bersama Hariyanto Boejl yang tayang di Youtube Media Indonesia.

Saat ini pun, organisasi Papua Muda Inspiratif Wilayah Anim Ha yang dipimpinnya, telah banyak melakukan aktivitas. Salah satunya program Petani Milenial yang diluncurkan Agustus tahun lalu. “Tujuannya meningkatkan jumlah wirausaha petani khususnya generasi milenial. Jadi anak milenial tidak hanya bekerja di gedung, tapi juga bisa kerja di lahan. Bisa menjadi petani mandiri,” kata Yosefin.

Program Petani Milenial mencetak
petani-petani muda yang telah mendapatkan bimbingan teknis dari para ahli. “Ada 600 orang yang ikut pelatihan dan semuanya sudah sukses di dunia pertanian. Jadi mereka sudah masuk di jaringan nasional pertanian. Jadi ketika ada pelatihan, mereka didorong untuk ikut pelatihan,” beber dia.

Selain mendorong kapasitas pemuda dalam bertani, Yosefin juga berinisiatif mendampingi ibu-ibu pelaku UMKM untuk menjadikan produk sagu, yang merupakan andalan Tanah Papua, dapat
naik kelas dengan diolah menjadi
berbagai penganan masa kini.
“Awalnya kelompok itu hanya berjualan sagu di pasar. Tapi kita latih untuk bagaimana mengolah tepung sagu. Tidak hanya untuk papeda, tapi juga bisa dibuat cake, dan ke depan kita akan olah jadi makaroni,” ucap Yosefin.

Apresiasi
Kegigihan Yosefin dalam membantu sesama bukan muncul begitu saja. Ia mengakui banyak peran orangtua dan keluarga di dalamnya. Sejak Yosefin kecil, sang ayah yang merupakan anggota TNI sudah mendidiknya dengan sangat disiplin. “Bapak membentuk karakter dan memang memiliki aturan yang sangat keras,” imbuh dia.

Tak seperti anak-anak seusianya, di masa sekolah Yosefin tidak bisa bermain dengan bebas. Ia harus mengurus empat adiknya dan belajar sehingga tidak banyak waktu bagi dirinya untuk bermain.

“Ada satu nasihat yang paling
terpatri dari ayah saya bahwa apa pun yang dilakukan anak-anak harus diapresiasi, dan itu yang saya lakukan hingga saat ini kepada anak-anak saya. Agar mereka memiliki kepercayaan diri,” jelas Yosefin.

Ia juga berpesan kepada para
perempuan Papua bahwa mereka harus mandiri dan percaya diri. Dengan demikian, perempuan Papua bisa berkontribusi besar bagi negara dan bangsa. “Kalian luar biasa. Hebat. Jangan pernah minder dengan kreativitas dan talenta yang dimiliki dan dikembangkan karena itu akan menjadi capaian besar buat wajah Papua ke depannya,” pungkas dia. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat