visitaaponce.com

Waspada, PMK Berpotensi Menular ke Manusia

Waspada, PMK Berpotensi Menular ke Manusia
Peternak menimbang berat badan kambing ternaknya di Dusun Cipendey, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (17/5/2022).(ANTARA/ADENG BUSTOMI )

WABAH penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah menjangkit banyak ternak di sejumlah daerah Indonesia. Meskipun saat ini belum ditemukan dampak secara langsung kepada manusia, Ahli Virologi dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Wasito mengingatkan bahwa penyakit PMK bisa menular pada manusia.

"Pernah dilaporkan manusia tertular PMK, yaitu pada tahun 1834, tiga orang dokter hewan yang minum air susu segar tanpa dimasak. Yang lainya tahun 1966 manusia di Britain tertular PMK," kata Wasito saat dihubungi, Selasa (17/5).

Wasito menegaskan, bahwa penyakit PMK pada ternak tidak dapat diobati. Ia bahkan mengkritisi surat edaran yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Hewan Sapi Indonesia untuk penanganan ternak yang terindikasi mengidap PMK.

Baca juga : Perilaku Presiden makin Meresahkan, Picu Gelombang Protes

"Virus PMK ini tidak bisa diobati. Pengobatan, misalnya diberi vitamin atau lepuh pada kaki diobati itu hanya bersifat simptomatis. Virus tetap hidup, dapat menularkan PMK pada hewan lain yang peka," tegas Wasito.

"Pengobatan malah justru mengubal-ubal virus PMK di lingkungan sekitar yang tidak meragukan lagi akan memungkinkan virus PMK tersebar ke wilayah lain," imbuh dia.

Adapun, lanjut Wasito, sampai saat ini belum diketahui penyebab dari adanya virus PMK ini. Namun kemungkinan, virus ini berasal dari hewan hidup Ruminasia atau dagingnya yang masuk ke Indonesia.

Baca juga : UGM Terbaik di Bidang Ilmu Sosial Versi Times Higher Education

Ia melanjutkan, cara penularan virus itu pun sangat mudah, yakni melalui bahan-bahan yang tercemar virus PMK, misalnya saliva, daging, air susu, termasuk udara.

Wasito membeberkan sejumlah langkah yang harus dilakukan demi menghentikan penyebaran virus itu ke wilayah-wilayah lain. Pertama, stop total lalu lintas ternak dan produk pertanian mentah maupun olahan dari daerah wabah PMK.

"Pengawasan ketat lalu lintas manusia dan transportasi kendaraan dari daerah wabah," ungkap dia.

Baca juga : Pengamat: Regulasi Pemberitan Profesor Kehormatan Kurang Selektif

Selain itu, daerah wabah dan lingkungan sekitar harus didisinfeksi dengan pH asam di bawah 4 atau pH basa di bawah 11.

Wasito menegaskan, ewan sakit, apalagi mati langsung segera dimusnahkan. Selain itu, peternak yang sapinya sakit atau mati segera diberi dana tanggap darurat, sehingga jika ada sapi sakit, peternaknya akan bersedia jika sapinya langsung dimusnahkan.

"Tidak malah akan dijual, atau diobati yang justru akan memperparah penyebaran PMK. Virus PMK belum (tidak) ada obatnya. Hewan sembuh akan dapat menjadi karier virus PMK pada hewan lain yang peka," beber dia.

Baca juga : FKH UGM Luluskan 162 Dokter Hewan Baru

Selain itu, masyarakat harus diupayakan diberi informasi yang benar dan apa adanya oleh pejabat terkait.

Dalam kasus ini, ia menegaskan bahwa perlu segera identifikasi, isolasi semua kasus PMK untuk menentukan serotype virus PMK yang nantinya akan digunakan sebagai bahan virus untuk pembuatan vaksin dan vaksinasi.

"Daging atau susu yang berasal dari daerah wabah, apalagi berasal dari hewan yang sakit dimusnahkan," imbuh dia.

Baca juga : Dokter Hewan Ingatkan Vaksinasi Penting untuk Anabul

Untuk masyarakat, ia mengimbau jika akan beli daging atau susu, maka harus ditanya asal daging atau susu tersebut. Otomatis, yang dijual seharusnya tidak dari daerah wabah, dan tidak berasal dari hewan sakit PMK.

"Dan, tentu saja sudah diperiksa kesehatan nya oleh dinas terkait. Penjualnya juga harus jujur. Memang repot jika PMK sudah memawah," pungkas dia. (H-3)

Baca juga : Rektor UGM: Dibutuhkan Media untuk Salurkan Hasil Riset Akademisi

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat