Pengamat Regulasi Pemberitan Profesor Kehormatan Kurang Selektif
![Pengamat: Regulasi Pemberitan Profesor Kehormatan Kurang Selektif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/67b6c3f34cae1f2f88ae815f3bb0cbc0.jpg)
RATUSAN dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) menolak gelar profesor kehormatan yang diberikan kepada pejabat publik di UGM.
Menanggapi hal itu, pengamatpendidikan dan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan mengatakan bahwa di luar negeri gelar profesor kehormatan juga ada, namun di Indonesia kelihatannya memang perguruan tinggi disebut kurang selektif kaitannya dengan regulasinya untuk gelar tersebut.
"Regulasinya itu belum sepenuhnya bisa mengover siapa sosok yang layak untuk menjadi profesor kehormatan," ucap Cecep saat dihubungi pada Jumat (17/2).
Baca juga: Siswa Smamda Ciptakan Teknologi Minimalisir Gagal Panen saat Cuaca Ekstrem
Cecep menjelaskan bahwa perguruan tinggi yang memberikan gelar profesor itu tidak salah, karena ada regulasinya. Tapi menurutnya, ada kelemahan di regulasi.
"Harusnya regulasinya itu mengunci orang yang mendapat gelar profesor kehormatan bukan karena pejabat atau bukan pejabat, tapi dari karyanya yang selevel dengan profesor, baik dia pengajar di perguruan tinggi maupun bukan," tegas Cecep.
Baca juga: Binus University Ikut Andil 'Workshop Design Thinking' Tingkat ASEAN
"Misalnya periset di BRIN yang menemukan sesuatu, dan banyak orang seperti itu, itu bisa diapresiasi sebagai profesor kehormatan," sambung dia.
Cecep mengingatkan setelah seseorang mendapatkan gelar profesor kehormatan, maka orang itu punya kewajiban melekat sebagai profesor kehormatan di antaranya melakukan pengajaran, pendidikan, pengabdian di perguruan tinggi.
"Saran saya kita hargai pandangan UGM , profesor kehormatan boleh saja orang-orang yang punya prestasi selevel profesor tidak dikaitkan dengan status sosial ekonomi maupun jabatan di pemerintahan," pungkasnya. (H-3)
Terkini Lainnya
Pelantikan Ketua IKAWIGA, Alumni Miliki Peran Strategis bagi Perguruan Tinggi
Wuling Donasi Mesin untuk SMK dan Universitas di Jateng dan DIY
Alumni 2024 Kampus UPI Cibiru Raih Beasiswa di NDHU Taiwan
Universitas Terbuka Gandeng HELP University Malaysia sebagai Mitra
Unkris Tegaskan Komitmen Cetak SDM Unggul di Era Digital
Perguruan Tinggi Swasta Dihadapkan Tantangan Akselerasi Kualitas
Undana Gelar International Education Fair 2024
Sekolah Kedinasan Harusnya tidak Masuk 20% Anggaran Pendidikan
Dirjendiktiristek Hadiri Peluncuran UI Net Zero Initiative
Fitur Integritas Akademik Cegah Kecurangan Pembelajaran Kampus di Era AI
Lemondial Business School, Program Studi Manajemen Pariwisata Raih Akreditasi BAN-PT
Jumlah Peminat Prodi Vokasi Tahun Ini Mengalami Peningkatan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap