visitaaponce.com

Siswa Smamda Ciptakan Teknologi Minimalisir Gagal Panen saat Cuaca Ekstrem

Siswa Smamda Ciptakan Teknologi Minimalisir Gagal Panen saat Cuaca Ekstrem
Tim siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Jatim, menciptakan teknologi berbasis internet of things (IoT) untuk meminimalisir gagal panen saat c(MI/Heri Susetyo)

TIM siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Jawa Timur, menciptakan teknologi berbasis internet of things (IoT) untuk meminimalisir gagal panen saat cuaca ekstrem.

Alat ciptaan siswa Smamda Sidoarjo tersebut diberi nama Plant Protection Plateral Agricultural Sector. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi berbasis internet, alat ini bisa digunakan untuk meningkatkan hasil sektor pertanian.

Lewat alat ini petani bisa memantau pertaniannya, cukup dengan melihat monitoring di aplikasi handphone. Karena alat tersebut bisa memonitoring kelembaban tanah, intensitas cahaya, suhu udara dan Ph tanah.

Alat ini dilengkapi tirai dari plastik UV yang bisa dibuka dan ditutup, dengan dikendalikan lewat aplikasi di handphone. Apabila terjadi kondisi cuaca panas yang ekstrem atau curah hujan yang ekstrem, petani bisa menutup tirai plastik cukup dengan memencet lewat handphone.

Apabila monitoring menunjukkan kelembaban tanah menurun, petani juga cukup memencet tombol untuk dilakukan penyiraman. Dengan teknologi yang memudahkan petani tersebut, diharapkan bisa meminimalisir terjadinya gagal panen.

"Kita sebelum mencipta alat ini juga telah melakukan survei, apa yang menyebabkan gagal panen. Akhirnya pada kesimpulan karena petani kurang bisa monitoring kondisi tanah," kata Muammar Bahalwan, salah satu anggota tim penemu alat.

Inovasi ini meraih gold medal pada Indonesia International Applied Science Project Olympiad, yang diadakan IYSA di ITS Surabaya pada Desember 2022 lalu. Tim Smamda mampu menyisihkan 300 peserta lainnya.

Kepala Smamda Sidoarjo M Zainul Arifin mengaku bangga dengan prestasi para siswanya tersebut. Pihak sekolah, kata Zainul, akan terus mendukung upaya siswa-siswa, dalam menciptakan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Kita juga siap membantu biaya apabila alat ini didaftarkan ke HaKI," kata Zainul.

Inovasi teknologi siswa ini dipamerkan dalam kegiatan Project Management Office (PMO) se Jatim. Kegiatan PMO yang diikuti 16 sekolah penggerak, dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi dan Rektor ITS Mochammad Ashari, serta Kepala Dinas Pendidikan Prof Jatim Wilayah Surabaya dan Sidoarjo Dr Luthfi Isa.

"Tentunya ini menjadi ajang promosi bagi kita semua. Di Sidoarjo ini sekolah penggerak benar-benar menggerakkan pendidikan khususnya di Sidoarjo dan secara umum untuk Indonesia secara luasnya. Semoga alat dan hasil teknologi siswa dan siswi kami itu bisa menginspirasi para pelajar lain di Sidoarjo," kata Zainul. (OL-13)

Baca Juga: Kemenkes: Susu Kental Manis Tidak Bisa Gantikan Peran ASI

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat