visitaaponce.com

Rektor UGM Dibutuhkan Media untuk Salurkan Hasil Riset Akademisi

Rektor UGM: Dibutuhkan Media untuk Salurkan Hasil Riset Akademisi
Perwakilan dari Universitas Gadjah Mada dan Media Group usai melakukan penadatangan kesepakatan kerja sama di Jakarta, Rabu (27/7/2022)(MI/DINDA SHABRINA)

INSTITUSI pendidikan merupakan tempat penghasil ilmu. Sumber ilmu dan pengetahuan dari insititusi pendidikan harus dihilirkan agar bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Rektor Universitas Gajah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, menuturkan institusi pendidikan secara undang-undang punya kewajiban untuk menjalankan tanggung jawabnya dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itu, perlu Ova menyebut perlu upaya kolaborasi antara institusi pendidikan dengan media untuk bisa menyalurkan ilmu pengetahuan itu.

“Saya rasa kita sebagai institusi pendidikan dan Media Indonesia bertanggung jawab untuk itu. Saya melihat media mainstream sudah banyak yang berkolaborasi dengan universitas. Saya berharap kerja sama seperti itu semakin diintensif dan ditingkatkan. Karena media hari ini agak berbeda, sekarang ini namanya pemberitaan itu masih sangat bebas dan banyak. Masyarakat jadi sulit membedakan mana berita yang benar berita dan mana yang bukan,” kata Ova kepada Media Indonesia, Rabu (27/7).

Baca juga: Tiga Tersangka Perundungan di Tasikmalaya Harus Dilakukan Proses Hukum

Baca jugaKemenkes Siapkan 1.000 Obat Cacar Monyet dan Sebar 1.500 Reagen ke Daerah

Ova mengungkapkan, selama ini banyaknya ilmu pengetahuan, riset yang dihasilkan para akademisi hanya berakhir di rak-rak perpustakaan. Sehingga menjadi sebab banyaknya arus informasi yang lalu lalang tanpa memperhatikan aspek kebenarannya.

“Saya kira ini peran dari media arus utama bersama dengan institusi pendidikan untuk menyediakan informasi yang bertanggung jawab. Kita menghilirkan riset-riset yang sudah dilakukan oleh para ahli untuk bisa dipahami dan diaplikasikan oleh masyarakat. Karena kalau dia hanya ada di dalam jurnal, tentu tidak semua masyarakat tidak membaca jurnal. Sehingga perlu dibahasakan dalam bentuk yang dapat diaplikasikan oleh masyarakat dan jadi lebih bermanfaat. Saya kira di sanalah media berperan,” ungkap Ova.

Tentu saja, Ova menerangkan terdapat perbedaan antara dunia akademis dan dunia praktisi. Namun, perbedaan itu, kata dia kalau itu disinergikan menjadi satu, bisa menjadi kekuatan yang luar biasa.

“Kita butuh kerja sama ini. Memang ini dunia yang berbeda. Tapi kalau digabungkan bisa jadi kekuatan yang luar biasa lho. Misalnya, ada anak yang lulus dari akademis, jadi melek dengan kebutuhan apa yang diperlukan di lapangan, dan mereka jadi lebih siap bekerja. Dan saya kira itu adalah sebuah kekuatan, sehingga kita sudah menginisiasi beberapa program yang mengundang para praktisi untuk mengajar ke kampus. Dengan mengundang mereka, para expert-nya, jadi bisa memperkaya dari pengajaran kita,” tambah dia.

“Kita berharap sebagai kerja sama ini akan memperkuat apa yang sudah kita lakukan sebelumnya, misalnya membuka peluang untuk kerja sama, bukan hanya dalam hal menghilirkan atau menginformasikan kepada publik, tetapi juga dalam hal dari praktisi bisa berkontribusi dan mengajar di kami. Ini saling memperkuat, tentunya kita semua melakukan ini untuk kepentingan kecerdasan bangsa,” tandasnya. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat