visitaaponce.com

BMKG Loloskan Tanjung Benoa Jadi UNESCO-IOC Tsunami Ready Community

BMKG Loloskan Tanjung Benoa Jadi UNESCO-IOC Tsunami Ready Community
Latihan kesiapsiagaan gempa bumi dan tsunami di SDN 2 Tanjung Benoa, Bali, Selasa (24/5).(Antara)

KELURAHAN Tanjung Benoa di Bali dikukuhkan sebagai Komunitas Siaga Tsunami internasional UNESCO IOC atau Tsunami Ready Community, dalam rangkaian Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7. Ini menjadi yang pertama kalinya komunitas di Indonesia mendapatkan pengakuan internasional UNESCO-IOC sebagai Tsunami Ready Community.

"BMKG telah memprakarsai Sekolah Lapang Tsunami Ready guna mendukung program Tsunami Ready di Indonesia. Sekolah Lapang tersebut bahkan merupakan Program Prioritas Nasional untuk mewujudkan masyarakat yang siaga menghadapi gempa dan tsunami," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya, Minggu (29/5).

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyampaikan bahwa Tsunami Ready adalah program peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami dengan berbasis pada 12 indikator yang telah ditetapkan UNESCO-IOC. "Menyiapkan masyarakat Tanjung Benoa sebagai Tsunami Ready Community adalah tepat. Mengingat hampir seluruh wilayahnya dikelilingi lautan dan berhadapan dengan zona Megathrust Selatan Bali sebagai sumber gempabumi potensi tsunami yang memiliki magnitudo maksimum 8,5," kata dia.

Sementara itu, fasilitator Tsunami Ready BMKG, Suci menyebut bahwa di tahun 2022, pihaknya telah mengusulkan 7 komunitas termasuk Tanjung Benoa. Sehingga bisa mendapatkan pengakuan Tsunami Ready Community dari UNESCO. "Enam komunitas lainnya yaitu Panggarangan-Lebak, Pangandaran, Glagah-Kulon Progo, Kemadang-Gunung Kidul, Tambakrejo-Malang, dan Kuta-Mandalika Lombok, dalam proses pengakuan internasional tersebut," tambahnya.

Menurut Suci, Tsunami Ready Community akan tercapai apabila dilakukan secara kolaboratif melibatkan semua pihak, sehingga 12 indikator yang ditetapkan oleh UNESCO dapat dipenuhi dengan baik. Oleh karenanya, Kelurahan Tanjung Benoa telah melibatkan banyak pihak untuk mewujudkan hal tersebut.

Melalui dampingan BMKG, Kelurahan Tanjung Benoa telah memiliki Peta Bahaya Tsunami agar masyarakat memahami zonasi bahaya tsunami di wilayahnya. Sebanyak 7 hotel di wilayah Tanjung Benoa, yaitu Peninsula Bay Resort, Benoa Sea Suites Villas, Grand Mirage Resort, Ion Bali Benoa, Rasa Sayang, Novotel dan The Sakala Resort, telah menyiapkan tempat evakuasi tsunami vertikal yang selain dapat digunakan oleh tamu, juga oleh masyarakat sekitar.

Dalam menyiapkan indikator kesiapsiagaan, Tanjung Benoa juga telah melibatkan sekolah untuk melatih siswa melakukan simulasi gempabumi dan tsunami secara rutin. Papan rambu arah dan peta evakuasi tsunami telah terpasang melalui kerja bersama BMKG, BPBD Provinsi Bali dan Kabupaten Badung, dan organisasi internasional UNDP. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat