Ingin Ikut Program Bayi Tabung Ubah Dulu Gaya Hidup
GENERAL Manager Medical Business & Operations Morula Indonesia Azhar Nurbahri mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan calon ibu dan calon ayah sebelum menjalani program bayi tabung, yakni tidak menunda berkonsultasi dengan dokter dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
"Pertama, jangan ditunda. Baik dari sisi laki-laki dan perempuannya, jangan tunda melakukan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan pertolongan sebaik-baiknya," kata Azhar saat bertemu media di Jakarta, Kamis (2/6).
"Keinginan punya anak ini kan kontribusi bersama, calon ibu dan calon ayah. Jadi harus diperiksa dua-duanya, jangan cuma calon ibunya saja," tegasnya.
Baca juga: Pilihan Program Kehamilan Disesuaikan dengan Kondisi Pasien
Dia melanjutkan, calon ibu dan calon ayah harus melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, misalnya dengan tidak merokok dan selalu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Melakukan pemeriksaan kesehatan dan perubahan gaya hidup tersebut penting dilakukan sebab pasangan suami istri harus dipastikan dalam kondisi sehat.
Pasangan juga harus mengetahui kondisi kesuburan mereka agar program kehamilan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat secara medis.
Tes kesuburan biasanya meliputi pengecekan kualitas sperma, kualitas rahim, leher rahim, indung telur, hingga tuba falopi dan konsultasi gaya hidup yang mendukung kehamilan, hingga indikasi masalah infertilitas.
Selain itu, calon ibu dan calon ayah juga harus menyiapkan mental. Kemampuan mengelola emosi menjadi hal yang sangat penting dalam menjalani program bayi tabung.
"Yang susah itu stres. Stres ini harus dikurangi supaya bisa mendapatkan program bayi tabung yang sukses," ujar Azhar.
Terakhir, yang tidak kalah penting, tambah Azhar, adalah mempersiapkan kondisi finansial.
Calon ibu dan calon ayah tentu harus memiliki cukup dana untuk menjalani program bayi tabung.
"Untuk biaya program bayi tabung, itu akan berbeda-beda tergantung dengan kondisi masing-masing pasien," imbuh Azhar.
Diketahui, in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung telah menjadi alternatif utama bagi pasangan suami istri yang tidak kunjung mendapatkan buah hati meski telah menikah bertahun-tahun.
Adapun faktor penyebab sulit memiliki keturunan, kata Azhar, bisa jadi karena usia yang sudah tidak lagi muda atau ada masalah kesuburan baik dari pihak istri maupun suami.
"Kalau perempuan, misalnya menikah di atas usia 30 atau 35, atau ada penyakit endometriosis. Bisa juga karena udah punya anak, lima tahun kemudian susah punya lagi, itu karena makin tua, reproduksi berkurang. Pada laki-laki juga, sperma yang tadinya enggak ada masalah, jadi ada masalah," ujar Azhar. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
11 Manfaat Daun Jarak bagi Kesehatan Tubuh
Kadar Bromat Jangan Melebihi Ambang Batas
Ramalan Zodiak Cancer Hari ini: Jujur dan Jadilah Diri Sendiri
Hippindo Tolak Pasal Tembakau dalam RPP Kesehatan
11 Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
Avrist Assurance Gelar health Talk Hadirkan Komika Ridwan Remin dan Pukovisa Prawiroharjo
11 Tips Membuat Rumah Ramah Lingkungan
Remaja Berisiko Terkena Osteoporosis, Apa Penyebabnya?
Jangan Abai, Minum Obat Hipertensi hingga Tekanan Darah Normal
Ini Tips Perawatan Terbaik untuk Mengatasi Jerawat yang Parah dan Membandel
Cegah Penyakit Jantung Koroner dengan Gaya Hidup Sehat
Bisa Tingkatkan Risiko Alzheimer, Inilah 5 Gaya Hidup yang Harus Kamu Hindari
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap