visitaaponce.com

Ukrida dan Binus University Kolaborasi Hadirkan Ruang Interaktif Anak Berkebutuhan Khusus

Ukrida dan Binus University Kolaborasi Hadirkan Ruang Interaktif Anak Berkebutuhan Khusus
Ruang interaktif anak berkebutuhan khusus di Komplek Ukrida Kampus I(MI/ HO)

UNIVERSITAS Kristen Krida Wacana (Ukrida) melalui Ukrida Science Center (USC), dan Binus University berkolaborasi mewujudkan ruang untuk anak-anak berkebutuhan khusus, terutama down syndrome.

Peresmian ruang interaktif anak berkebutuhan khusus di Komplek Ukrida Kampus I menjadi simbol kolaborasi tersebut.

Peremian itu dilakukan Rektor Ukrida Wani Devita Gunardi dan Vice Rector Research and Technology Transfer Binus University Tirta Nugraha Mursitama, Senin (20/6).

“Saya terharu saat menyaksikan publikasi mengenai ruang ini di Youtube, anak-anak berkebutuhan khusus terlihat sangat senang bermain di dalam ruang simulasi tersebut. Produk inovasi hasil kerja sama dengan judul Affordable Technology for Empowering Society ini memotivasi kita sebagai akademisi untuk meningkatkan kontribusi bagi masyarakat. Saya berharap kolaborasi berlanjut menghasilkan inovasi yang menjadi CSR melalui karya bersama," ujar Wani.

Pendapat senada diungkapkan Tirta Nugraha. Ia mengapresiasi kolaborasi keunggulan para peneliti dari Ukrida dan Binus.

"Kolaborasi dalam hasil inovasi ini akan menjawab kebutuhan masyarakat, dan merupakan langkah awal yang sangat baik dengan menghadirkan ruang interaktif bagi anak-anak penderita down syndrome," ujarnya.

Tirta menambahkan, program ini akan melibatkan pihak ketiga seperti sekolah, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. 

Adapun Rektor Binus University Harjanto Prabowo melalui sambutan tertulisnya mengungkapkan, program ini menjadi salah satu fokus pihaknya agar keilmuan dapat melahirkan inovasi yang berdampak positif, dan dapat memberdayakan masyarakat.

Dalam kesempatan terpisah dosen dan peneliti Ukrida Science Center Ivan Tanra sasaran program ini ialah orang tua agar dapat melatih dan mengajar anak yang mengidap down syndrome di ruang yang diciptakan khusus.

Sementara itu, Kepala Research Interest Group (RIG), Photonic and Computer Systems Binus University Rinda Hedwig sebagai inisiator riset mengatakan, pembuatan ruang interaktif bagi anak berkebutuhan khusus ini dimulai  sebelum pandemi pada awal 2020. Dibantu oleh tim dosen dan mahasiswa, ia menciptakan alat yang dapat melatih kemampuan berinteraksi dengan stimulus visual, audio, dari kemampuan mengingat hingga motorik. 

"Ada peluang inovasi bagi anak dengan down syndrome untuk dapat menghabiskan waktu bermain dan melatih kemampuannya secara aman, dan diawasi oleh orangtua atau perawat mereka," tandas Rinda.

Ima, seorang guru dari Sekolah Khusus Generasi Gemilang Indonesia merasakan alat ini cukup bermanfaat bagi anak yang didampinginya. Anak terlihat bersemangat dalam bermain. 

Ruang interaktif anak berkebutuhan khusus ini sesuai untuk ditempatkan di rumah tinggal ataupun sekolah anak berkebutuhan khusus. Pasalnya, anak dapat bermain di dalamnya dan diawasi melalui kamera CCTV. 

Dalam kolaborasi ini, Binus University mendukung pengembangan software. Sementara Ukrida membuat panel dan desain dari ruang simulasi tersebut. 

Fakultas Psikologi Ukrida berkontribusi sebagai asesor untuk mengamati perkembangan anak-anak. Ruang simulasi ini diperuntukkan bagi anak-anak penderita down syndrome dan anak-anak yang memiliki tingkat IQ di bawah 70.  (OL-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat