Gerakan Kemuliaan Manusia Selamatkan Generasi dari Krisis Moral
![Gerakan Kemuliaan Manusia Selamatkan Generasi dari Krisis Moral](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/c1b5f368753acf863092994a91c5b4e3.jpg)
DALAM peringatan Hari Keluarga Nasional (Hargabas) 2022, Koalisi Nasional Perlindungan Keluarga (KNPK) Indonesia mengusung tema “Membangkitkan Kemuliaan Manusia”.
Kemuliaan manusia dipandang penting untuk diangkat karena kemuliaaan adalah hak asasi manusia yang paling berharga yang merupakan anugrah Tuhan Yang Maha Esa, tidak boleh dilanggar dan akan menurunkan derajat kemanusiaan.
Dua Puluh Dua Prinsip Kemuliaan Manusia telah dideklarasikan di Yogyakarta pada tahun 2016 oleh para psikolog muslim sedunia dan praktisi ketahanan keluarga yang dikenal dengan YDHD (Yogyakarta Declaration on Human Dignity) termasuk di dalamnya hak keluarga berketahanan.
Baca juga : Peringati Hari Anak Sedunia, 27 Anak Semarakkan Pameran Lukisan di Jakarta
Dalam sambutan pada Harganas 2022, Ketua KNPK, Prof.Dr.Ir.Euis Sunarti, MSi mengatakan pembangunan keluarga berketahanan dan perlindungan kepada keluarga Indonesia, harus dimulai dengan melakukan gerakan kemuliaan manusia yang akan menyelamatkan generasi dari krisis moral.
Prof Euis menegaskan juga tentang identitas keluarga Indonesia yang religius, hirarkis dan harmonis yang mesti dilestarikan agar terbangun ketahanan keluarga.
Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga Bappennas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) Woro Srihastuti Sulistyaningrum, ST, MIDS menyampaikan paparannya tentang hak berkeluarga dalam kebijakan pembangunan manusia yang berkelanjutan.
Baca juga : Orangtua dan Anak Diajak untuk Mengikuti Kampanye Ayo Main
“Salah satu agenda pembangunan adalah meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,” kata Woro.
“Oleh karena itu keluarga sebagai pencetak generasi berkualitas mempunyai posisi strategis dalam pembangunan,” ucapnya.
“Upaya pemerinta dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas adalah meningkatkan kualitsa anak, lansia, pemberdayaan keluarga rentan, peningkatan kualitas lingkungan, menghapus kemiskinan dan menanamkan nilai-nilai kehidupan,” papar Woro.
Baca juga : Program Pengasuhan Positif Jadi Virus Kebaikan untuk Masyarakat
Sementara Prof. Dr. Didin Damanhuri, MS, DEA membahas tentang demokrasi dan pembangunan berbasis nilai dan tatanan keluarga Indonesia.
Beliau menyampaiakn bahwa paradigma demokrasi dan pembangunan yang berbasis “Masyarakat Barat” (Etnocentrism) tidak selalu menguntungkan untuk pencapaian memakmurkan rakyat.
“Bahkan menghancurkan nilai dan tatanan keluarga Indonesia yang agamis, kekeluargaan dan demokrasi berdasarkan musyawarah (consensus),” jelas Prof.Didin.
Baca juga : Dua Yayasan Kolaborasi Atasi Isu Kesehatan dan Pendidikan
“Bagaimana solusinya ? Merekonstruksi kembali demokrasi dan pembangunan berdasarkan nilai-nilai dan tatanan local (tradisi positif dan agama) sesuai konstitusi UUD 45,” katanya.
“Yaitu berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” (psl.29), Pembangunan berbasis “Azas Kekeluargaan” (psl.33 ayat 1), Demokrasi berasaskan “Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan” (sila ke Pancasila),” jelas Prof.Didin.
Pembicara dari Dompet Dhuafa, Imam Al Faruq, SEI, ME menyampaikan praktek baik lembaga kemanusiaan dalam pembangunan keluarga.
“Pembangunan keluarga di antaranya adalah pemberdayaan keluarga di bidang peternakan, pertanian, perikanan dan micro finance,” katanya. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Anak dan Ibu Rebutan Harta Warisan, PN Karawang: Baiknya Damai Saja
Studi HCC: 7 dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming
Family Office di Indonesia, Sandiaga: Sifatnya Peluang Dana Tambahan
Joe Biden Bertemu Keluarga di Camp David untuk Bahas Masa Depan
Mall Ciputra Jakarta Gelar Mokoland, Aktivitas Edukatif dan Menghibur untuk Anak
Kebahagiaan Keluarga Indonesia Tinggi, Sosiolog: Ukurannya bukan Materi
Ashabul Kahfi Ajak Mendoakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina
Maarif Institute Ingin Teruskan Pemikiran Keislaman yang Progresif dan Mencerahkan
Jokowi Dukung Program Kemanusiaan Prabowo di Gaza, Termasuk Bangun Rumah Sakit
Ivan Gunawan Dapat Apresiasi dari Baznas
Menghidupkan Nilai Kemanusiaan dalam Sila Kedua Pancasila
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap