visitaaponce.com

Festival Jangkat 2022 Kenalkan Kebudayaan Melayu Merangin

Festival Jangkat 2022 Kenalkan Kebudayaan Melayu Merangin
Tim Kesenian Koto Rawang mengiringi Tari Panen Kopi saat Festival Jangkat 2022 di Lubuk Pungguk, Jangkat, Merangin, Jambi, Sabtu(25/6/2022)(ANTARA/WAHDI SEPTIAWAN)

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) dan Pemerintah Kabupaten Merangin, Jambi, sukses menggelar Festival Jangkat 2022. Festival yang sudah dilangsungkan pakan lalu itu merupakan salah satu bagian dari rangkaian pra Kenduri Swarnabhumi yang bakal diselenggarakan puncaknya pada September mendatang.

"Festival Jangkat 2022 sebagai bentuk merawat dan memperkenalkan secara luas adat dan budaya Melayu di wilayah sepanjang aliran Sungai Batanghari yang juga melalui Kabupaten Merangin," ujar Direktur Perfilman, Musik, dan Media (PMM) Ditjen Kebudayaan Kemendikbud-Ristek, Ahmad Mahendra dalam keterangannya, Jumat (1/7).

Mahendra menuturkan, Festival Jangkat 2022 yang merupakan salah satu rangkaian Kenduri Swarnabhumi bertujuan untuk mereaktivasi peradaban budaya Melayu. Mahendra berharap, tradisi warisan leluhur di Kabupaten Merangin yang letaknya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari tidak begitu saja dilupakan ke depannya, terutama oleh generasi muda.

Baca juga: BMKG Catat Ada Dua Gempa Susulan di Kendawangan

Baca juga: Waspada Gelombang Sangat Tinggi Hingga 6 Meter

"Ini merupakan pemajuan kebudayaan masyakat Melayu di sepanjang DAS Batanghari. Dengan begitu dapat mengenal kebesaran nama, sejarah, dan makna budaya yang berkembang di sini," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani menginginkan budaya masyarakat Melayu Jangkat dapat populer serta mampu menarik minat wisatawan berkunjung. "Unsur-unsur tradisi budaya yang ada di Jangkat adalah kekayaan Indonesia yang patut dipertahankan," kata dia.

Oleh sebab itu gairah masyarakat untuk menjaga sejarah dan budaya di Jangkat harus terus dibangun. “Jangkat dikaruniai alam yang indah dan bumi yang subur untuk kemakmuran masyarakat. Lestarikan terus alam Jangkat ini karena akan banyak orang tertarik menikmati alam Jangkat yang segar ini,” tukas Sani.

Bupati Merangin Mashuri juga menambahkan bahwa potensi budaya dan kekayaan wisata di Jangkat banyak yang dapat dipopulerkan. Apalagi, kata Mashuri, masyarakat Jangkat amat ramah dan terkenal dengan tradisi gotong royongnya.

"Kearifan lokal di Jangkat perlu dukungan terus dari masyarakat untuk melestarikannya. Maka itu bukan hal yang mustahil kelak Jangkat menjadi pusat kebudayaan di Kabupaten Merangin," terangnya.

Festival Jangkat 2022 juga berhasil tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) melalui tradisi bakar Jaudah, salah satu kemahiran dan pengetahuan masyarakat lokal mengelola makanan. Tradisi bakar Jaudah telah dilaksanakan oleh 500 orang dan memecahkan rekor MURI dengan jumlah peserta terbanyak.

Adapun, tradisi bakar Jaudah adalah acara yang cukup meyedot perhatian dalam Festival Jaudah 2022. Bakar Jaudah merupakan kebiasaan masyarakat Jangkat untuk menyambut Ramdhan maupun Idul Fitri dengan membuat gelamai, sejenisi dodol yang lazim disebut Ngacau Jaudah.

Selain itu, tradisi bakar Jaudah ini juga menjadi menu sarapan pagi masyarakat yang hendak pergi ke sawah dipadukan dengan teh atau kopi. Tradisi bakar Jaudah ini telah menjadi kebiasaan yang diwariskan para tetua sejak dulu hingga generasi masa sekarang di wilayah Jangkat. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat