BKKBN Sebut Lingkungan Kumuh Berkontribusi 75 Persen Sebabkan Stunting
![BKKBN Sebut Lingkungan Kumuh Berkontribusi 75 Persen Sebabkan Stunting](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/a1654dce8e0d63b68fd596669cfb9863.jpg)
BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan lingkungan kumuh sebagai salah satu faktor yang berkontribusi 75% terjadinya kekerdilan pada anak (stunting).
"Kalau lingkungan dibiarkan kumuh, tidak punya jamban, maka kontribusinya 75% menjadi faktor stunting," kata Kepala BKKBN
Hasto Wardoyo seperti dikutip Antara di Belawan, Kota Medan, Sumatra Utara, Kamis (7/7).
Ia menuturkan lingkungan yang kumuh seperti di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, bisa membuat anak mudah terkena penyakit.
Adanya rob yang berulang juga menyebabkan situasi lingkungan menjadi berbahaya bagi anak karena banjir dapat membawa sampah atau kotoran yang mengandung bakteri E-coli berserakan di rumah warga.
Akibat kotornya lingkungan karena E-coli, anak berpotensi diare. Anak yang sakit secara terus-menerus berisiko terkena stunting karena berat badan mengalami penurunan. Belum lagi potensi anak terkena penyakit kulit.
BKKBN bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) menciptakan lingkungan layak huni melalui bedah rumah panggung di wilayah itu, supaya air kotor yang penuh penyakit tidak menggenangi rumah dalam waktu lama.
Baca juga: Menkes Tegaskan Vaksinasi Kurangi Daya Rusak Covid-19
Melalui Pendataan Keluarga 2021 (PK21), BKKBN memberikan data keluarga yang memiliki ibu hamil dan keluarga berisiko stunting kepada PUPR agar dijadikan prioritas pembangunan rumah layak huni.
"Dari PK21, siapa yang tidak punya jamban dan air bersih, by name, by address seluruh Indonesia kita punya dan ini data baru terakhir dikumpulkan pada Juni 2021, data ini yang kita overlay-kan dengan rencana PUPR dan PUPR mengalah untuk bedah rumahnya, untuk jambannya untuk air bersihnya," kata dia.
Selain membangun rumah layak huni, BKKBN berinovasi mengoreksi gizi anak stunting beserta tinggi dan berat badannya, melalui program Bapak Asuh Anak Stunting yang sudah berhasil melibatkan jajaran pemerintahan, seperti TNI AD dan pihak swasta, seperti Pertamina.
"Kalau belum bisa menyelesaikan rumah dan jamban dan air bersih semuanya, akhirnya yang mau hamil, yang hamil, yang baru melahirkan itu
kita selesaikan dulu," ujar Hasto.
Apabila sampai 2022 akhir, pemerintah belum bisa banyak menurunkan angka prevalensi stunting, Hasto menekankan, setidaknya pemerintah berupaya semaksimal mungkin mencegah lahirnya anak-anak stunting baru melalui pembangunan lingkungan bersih yang layak huni, serta koreksi kesehatan sejak sebelum pernikahan terjadi.
"Kita bertekad, kalau semua rumah tidak bisa layak huni ya sudah. Yang terpenting sekarang tetap jangan stunting, jadi selain itu juga
sebelum hamil dipaksa cek dulu kalau Hb kurang kasih tambah darah, kalau gizi kurang tambah makanan tambahan," ucap Hasto. (S-2)
Terkini Lainnya
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
Pj Gubernur Jateng: Keluarga Berkualitas Berperan Penting Dalam Pembangunan Bangsa
Polri Pecat 15 Anggota Polrestabes Medan yang Dirumorkan Buron
15 Personel Polres Medan Masuk DPO Sudah Diberhentikan Tidak dengan Hormat
Wisata Penangkaran Buaya Asam Kumbang sekaligus Edukasi
Polri: Pabrik Narkoba Milik Pasutri di Medan Rencanakan Produksi 314 Ribu Butir Ekstasi
Pasutri Pemilik Pabrik Narkoba di Medan Ditangkap
Cari Guru Musik yang Viral, Alan Walker Kunjungi Sekolah Al Azhar Medan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap