Waspadai Hepatitis Akut pada Anak
![Waspadai Hepatitis Akut pada Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/4858edba7fafca49a521a4dc6d320e32.jpg)
SABTU (23/7) diperingati sebagai Hari Anak Nasional 2022. Dengan tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, ada begitu banyak program yang diadakan oleh berbagai pihak dalam rangka memperingati hari tersebut.
Salah satunya adalah program National Kids Day, yang baru pertama kali diadakan oleh Rumah Sakit Universitas Kristen Krida Wacana (RS Ukrida). Bekerja sama dengan Neo Soho Mall, rumah sakit yang terletak di Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu mengadakan talkshow pada Sabtu (23/7).
Dengan mengangkat topik hepatitis akut yang belum lama ini ramai diperbincangkan publik, RS Ukrida mengadakan talkshow dengan pembicara dokter spesialis anak Arnold Soetarso.
Baca juga : Orangtua Diminta tidak Panik Jika Anak Tunjukkan Gejala Awal Hepatitis
Dalam talkshow tersebut, Arnold membahas tentang gejala-gejala hepatitis baik di awal maupun lanjutan. Sama seperti penyakit lainnya, hepatitis juga diawali dengan demam lalu berlanjut dengan air seni berwarna seperti teh dan mata menguning.
Arnold berpesan agar orangtua tidak panik jika anak mereka mengalami gejala hepatitis. Sebagian besar hepatitis bisa sembuh dengan sendirinya, yaitu fungsi hati akan kembali normal.
Orang tua juga harus mempunyai inisiatif untuk mencari tahu gejala-gejala hepatitis agar bisa sigap membawa anak ke dokter jika si anak sudah mengalami gejala yang mengharuskan untuk dibawa ke rumah sakit.
Baca juga : Hepatitis Akut Pantang Dianggap Sepele
Jika anak telat ditangani, si anak dapat mengalami gangguan kesadaran dan harus dirawat secara intensif.
Tanda bahaya anak adalah seperti berikut:
- Demam lebih dari 40 derajat, anak akan mengalami kejang
- Dehidrasi, yaitu badan lemas, tidak buang air kecil lebih dari 8 jam
- Mengalami gejala hepatitis akut, mata menguning dan air seni berwarna seperti teh
Penanganan yang dilakukan dokter di rumah sakit adalah dengan mencari tahu jenis hepatitis apa yang dialami. Lalu dokter akan melakukan tes fungsi hati untuk melihat derajat kerusakan hati, pemeriksaan darah juga tidak lupa dilakukan. Selanjutnya elektrolit pasien akan diperiksa.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Pantau Tumbuh Kembang Anak untuk Deteksi Dini Diabetes
Untuk hepatitis sendiri, belum ada antivirus yang ditemukan. Dokter hanya akan memberikan obat berdasarkan apa saja yang kurang dari tubuh pasien. USG juga dilakukan agar bisa terlihat apakah ada penyebab lain atau tidak.
Sumber penularan hepatitis secara umum berasal dari makanan dan minuman yang tercemar. Untuk lebih spesifiknya, hepatitis A, D dan E bisa menular melalui makanan dan minuman yang kotor atau tercemar. Kemudian, hepatitis B dan C menular melalui darah atau cairan tubuh yang mengandung hepatitis, seperti saat menggunakan jarum suntik atau melakukan hubungan badan.
Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan kita sebelum makan dengan mencuci tangan dengan benar dan juga memakan makanan yang bergizi agar nutrisi kita tetap terpenuhi.
Baca juga : Perbaikan Jadwal Makan Bisa Atasi Anak Susah Makan
Berikut adalah cara pencegahan hepatitis:
- Menjaga kebersihan, cuci tangan, memakai masker
- Dari faktor “agent”, atau kuman tersebut harus kita hindari berbagai kontak penularannya
- Menjaga daya tahan tubuh, status gizi seperti tinggi badan dan berat badan yang normal, nutrisi, istirahat yang cukup dan mengonsumsi vitamin langsung dari makanan bukan dari suplemen
Saat sesi tanya jawab dibuka, ibu-ibu yang hadir di sana pun mulai bertanya. Pertanyaan pertama yang ditanyakan ibu Leha adalah apakah hepatitis bisa diturunkan pada anak? Arnold pun menjawab jika hepatitis B dapat diturunkan pada anak semenjak dalam kandungan. Namun, dengan bantuan program pemerintah hal itu dapat dicegah. Saat ibu bayi yang baru lahir positif hepatitis B, maka si bayi akan disuntuk agar tidak tertular ibunya.
Acara talkshow tersebut diakhiri dengan sesi tanya jawab tersebut. Sebagai penutup, Arnold menyampaikan harapannya untuk anak-anak di Indonesia.
Baca juga : Ini Beda Demam Biasa dengan Demam Tifoid
“Harapan saya adalah anak-anak kita khususnya di Indonesia ini, terlindungi dari berbagai macam penyakit yang sedang heboh di saat ini seperti hepatitis, covid-19, ataupun penyakit-penyakit lainnya,” jawabnya.
Dia juga berharap agar kebutuhan-kebutuhan anak lainnya dapat terpenuhi dalam masa pandemi ini. (OL-1)
Baca juga : Waspada, Anak Usia 8 Tahun ke Bawah Rentan Alami Gangguan Penglihatan
Terkini Lainnya
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Donor Darah Berikan Sejumlah Manfaat Kesehatan
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Ini Makanan Berwana Putih yang Harus Di Waspadai Penderita Diabetes dan Hipertensi!
8 Manfaat Buah Sawo Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
Kata Dokter, Olahraga Sambil Nonton Drakor Cukup
Kenali Gejala Hepatitis A dan Cara Mencegahnya
30.000 Orang Jadi Korban Transfusi Darah Terkontaminasi HIV dan Hepatitis
Transplantasi bagi Pasien dengan Penyakit Hati yang Kronis
104 Hari Genosida Israel, 10.800 Anak Gaza Terbunuh
Pakai Masker hingga Cuci Tangan Bantu Cegah Anak Terkena Hepatitis
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap