visitaaponce.com

Basmi Virus di Rongga Hidung untuk Cegah Covid-19

Basmi Virus di Rongga Hidung untuk Cegah Covid-19
Mural covid-19 di Jakarta.(ANTARA)

DILANSIR dari laman Satuan Tugas Penanganan Covid-19, selama 3 hari berturu-turut sejak Selasa (26/7) tercatat ada 6.000 kasus baru.

Mantan Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Profesor Dr Tjandra Yoga Aditama meminta kewaspadaan tinggi pada kasus kematian covid-19 seiring dengan penambahan kasus harian yang melonjak di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

"Dalam beberapa hari terakhir ini jumlah pasien yang meninggal juga naik menjadi di atas 10 orang. Peningkatan angka kematian akibat covid-19 pun terjadi di negara lain, seperti Australia dan Jepang", ungkapnya dalam webinar bertajuk “Terobosan Terapi Penanganan Covid-19 di Dunia” yang digelar secara daring pada Minggu (31/7). 

Dalam webinar yang sama, dr Umar Wahid SpP, Pendiri Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (Arsada), menyampaikan meskipun angka penularan dan kematian di Indonesia cukup rendah di banding negara lain, namun itu belum berarti perang melawan covid-19 telah usai.

"Oleh karenanya upaya pencarian kasus melalui tes, pelacakan kontak, upaya pengobatan, penegakan protokol kesehatan yang ketat dan penelitian medis harus dilakukan,” kata dia.

Hal ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan tenaga kesehatan, juga peneliti untuk menekan penyebaran covid-19 yang terus mengkhawatirkan. “Selain menjaga prokes, diperlukan terobosan-terobosan dalam dunia medis untuk menanggulangi covid-19 sehingga kegiatan sosial ekonomi tidak terganggu,” tambah Umar.

Salah satu terobosan yang terbukti efektif dalam menangkal covid-19 adalah formula Nitric Oxide Nasal Spray (NONS) yang mampu membunuh berbagai virus termasuk Covid-19 di saluran pernafasan atas, mencegah penyebaran virus ke paru-paru yang dapat memperburuk kondisi kesehatan.

Baca juga: PKK Tekankan Pentingnya Posyandu untuk Kesehatan Masyarakat

Hal ini diakui oleh jurnal kesehatan terkemuka di dunia the Lancet Global Health, jurnal yang merupakan sumber referensi pengetahuan seputar kesehatan global. Perusahaan farmasi global asal Kanada Sanotize menyebut Enovic Nose Sanitizer yang diproduksinya merupakan produk yang menggukanan teknologi NONS.

Enovid dijelaskan telah melalui uji klinis fase 3 yang dilakukan di India terhadap pasien covid-19 yang mengalami gejala ringan dan tergolong sebagai kelompok beresiko mengalami peningkatan penyakit, tidak divaksinasi, berusia di atas 45 tahun, dan memiliki satu atau lebih penyakit penyerta (komorbid).

Hasilnya, Enovid dapat membunuh virus di rongga hidung sebanyak 93,7% dalam waktu 24 jam dan 99% dalam 48 jam. Uji klinis ini juga tidak menemukan efek samping signifikan sehingga aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien.

"Bentuknya yang portable dilengkapi teknologi dual chamber yang dapat menghasilkan nitric oxide dengan formulasi yang tepat ketika disemprotkan ke hidung sehingga terjaga kualitasnya. Enovid mudah diakses oleh masyarakat dan bisa dibawa kemana-mana untuk mencegah penularan berbagai virus, termasuk Covid-19”, ungkap Dr Gilly Regev PhD yang merupakan Co-Founder sekaligus CEO SanNOtize.

“Merupakan visi SaNOtize untuk menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat dunia dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kualitas hidup, salah satunya melalui pengembangan terapi berbasis nitric oxide.” tambahnya.

Keberadaan Enovid diharapkan membantu masyarakat untuk melindungi diri dari covid-19 dengan lebih mudah. Di Indonesia, Enovid dapat diperoleh di berbagai apotik terkemuka dan platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia. (R-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat