visitaaponce.com

Jalan Kaki usai Makan Bantu Kadar Gula Darah Stabil

Jalan Kaki usai Makan Bantu Kadar Gula Darah Stabil
Seorang pelayan membawa nampan saat dia berjalan melewati pelanggan ketika mereka duduk di teras kafe di Perpignan, Prancis barat daya.(AFP/Raymond Roig.)

BERJALAN kaki sering disebut sebagai makanan super olahraga karena hal luar biasa yang bisa dilakukannya untuk tubuh kita. Sekarang ada manfaat lain untuk ditambahkan ke daftar yakni berjalan hanya 2-5 menit setelah makan dapat membantu mencegah lonjakan gula darah yang besar setelah makan. Manfaat ini dilaporkan dari hasil penelitian.

Berdiri juga dapat membantu, atau kurang lebih, kegiatan apapun untuk menghentikan periode duduk yang lama tetapi berjalan dengan intensitas ringan merupakan, "Bentuk istrahat tubuh yang paling unggul," para peneliti melaporkan dalam jurnal Sports Medicine sebagaimana dilansir Today.

"Berjalan setelah makan hanyalah kebiasaan sederhana yang dapat ditambahkan orang dalam rutinitas merekaagar menjadi lebih sehat," kata Lisa Young, ahli gizi diet yang terdaftar di New York dan penulis Finally Full, Finally Slim. "Jika Anda harus memulai dengan satu kali makan, lakukan aktivitas berjalan kaki ringan setelah makan malam, ketika Anda cenderung paling tidak aktif," tutur Young yang terlibat dalam studi.

"Orang-orang kewalahan karena mereka berpikir hidup sehat sangat rumit, (tetapi) setiap langkah kecil membantu seperti tidur teratur, mengelola stres, berjalan, makan lebih banyak sayuran. Itu semua bagian dari pola hidup sehat."

Penting kelola gula darah

Darah naik setelah makan karbohidrat, sehingga tubuh melepaskan insulin untuk menurunkan gula darah. Namun glukosa bisa tetap tinggi pada orang yang memiliki resistensi insulin.

Untuk orang Amerika dengan diabetes, penting untuk mengelola kadar gula darah untuk membantu mencegah masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, kehilangan penglihatan, dan penyakit ginjal. Ini diingatkan Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Amerika Serikat.

Namun, studi menemukan bahkan orang sehat pun dapat mengalami lonjakan glukosa tingkat diabetes setelah makan.
"Ketika berkepanjangan, lonjakan ini dapat berkontribusi pada risiko penyakit kardiovaskular dan kecenderungan seseorang untuk mengembangkan resistensi insulin, prekursor diabetes," kata Michael Snyder, profesor genetika di Stanford University dan penulis senior studi tersebut, dalam pernyataan.

"Otot penting untuk mengendalikan kadar gula darah. Ketika orang tidak bergerak, proses ini tidak bekerja secara efektif," imbuh Keith Diaz, asisten profesor kedokteran perilaku di Columbia University Medical Center di New York.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat