visitaaponce.com

Waspada, Gangguan Haid Bisa Pengaruhi Kesuburan

Waspada, Gangguan Haid Bisa Pengaruhi Kesuburan
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER Spesialis Obstetrisian dan Ginekolog (Obgyn) di Brawijaya Hospital Antasari Mohammad Haekal menjelaskan menstruasi seharusnya tidak menimbulkan rasa nyeri pada perempuan.

"Kodratnya seharusnya tidak nyeri. Cuma pada awal, terutama awal-awal mens, itu terkadang bisa terjadi nyeri karena ada penyebabnya, disebutnya dismenore sekunder. Atau bisa juga karena banyaknya jumlah menstruasi itu disebutnya dismenore primer. Tapi, yang ada penyebabnya salah satunya adalah endometriosis," kata Haekal, dikutip Minggu (4/9).

Lebih lanjut, Haekal juga memaparkan terdapat lima gangguan haid. Jika mengalami salah satunya, dia menyarankan untuk tidak menunda memeriksakan diri ke rumah sakit. Hal tersebut bertujuan agar gangguan tersebut dapat diatasi dengan segera.

Baca juga: Nyeri Haid tidak Selalu karena Endometriosis

"Gangguan haid itu ada lima. Pertama adalah pendarahan menstruasi yang abnormal. Itu bisa karena polip, miom, endometriosis dan lain sebagainya. Yang kedua, tidak mens. Kalau anak perempuan belum mens sampai 16 tahun itu mesti diperiksa," jelas Haekal.

"Ketiga sering telat mens, itu bisa karena gangguan tidak bertelur atau di menjelang menopause ada gangguan tidak bertelur juga. Keempat ini yang penting adalah nyeri mens. Dan yang terakhir itu yang nggak kalah penting adalah PMS. Nah PMS ini ada tahapannya, yang berat itu bisa bahaya sampai marah-marah berlebihan atau depresi," sambungnya.

Sementara itu, dokter Obgyn lainnya, Malvin Emeraldi, menjelaskan gangguan haid juga dapat mempengaruhi seseorang mengalami gangguan kesuburan. 

Jika seorang perempuan mengalami gangguan pola, lama, dan jumlah saat haid, hal itu juga dapat berkaitan dengan gangguan kesuburan sehingga akan sulit memiliki anak.

Oleh sebab itu, Malvin menyarankan agar perempuan yang merasa mengalami gangguan haid segera memeriksakan diri ke rumah sakit. Sehingga, gangguan kesuburan pun dapat dihindari.

"Untuk pasangan suami istri itu bisa hamil, harus terjadi adanya pertemuan sperma dan sel telur dalam suasana yang kondusif. Kalau ada gangguan pola, lama, jumlah, kita nggak bisa tahu masa suburnya kapan. Itu salah satu kenapa ini juga bisa mengalami gangguan kesuburan," tutur Malvin.

"Namun, jujur dari semua gangguan haid yang berkaitan dengan gangguan kesuburan, yang saya takutkan adalah pasien pertama datang ke kita dengan keluhan nyeri haid plus gangguan kesuburan. Jadi kalau kita mengalami nyeri haid apalagi sampai mengganggu aktivitas, kemungkinan besar penyebabnya adalah endometriosis," pungkasnya. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat