Pemberian Vaksin Booster Perlu Dilakukan Setahun Sekali
![Pemberian Vaksin Booster Perlu Dilakukan Setahun Sekali](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/5baaae23a8bae85baedde50a1001b873.jpg)
MASYARAKAT perlu mendapatkan vaksin covid-19 dosis booster yang berkelanjutan. Hal itu merupakan kesimpulan dari studi yang dilakukan 22 ahli penyakit menular internasional independen dari Asia dan Amerika Latin.
Berdasarkan penelitian tersebut, pemberian booster dapat diberikan kepada populasi umum selama satu tahun sekali. Lalu, setiap enam bulan sekali untuk kelompok rentan, seperti lansia dan orang yang memiliki penyakit kronis.
"Data booster sangat penting untuk menginformasikan strategi vaksinasi saat peralihan dari pandemi ke endemi, baik itu vaksin tahunan bagi kebanyakan orang, atau setiap enam bulan bagi yang rentan," kata Diretur Oxford Clinical Research Unit di Vietnam Guy Thwaites dalam konferensi pers, Kamis (8/9).
Baca juga: Siap Produksi IndoVac, Bio Farma Perkuat Kemandirian Farmasi Indonesia
Menurutnya, setelah periode tiga bulan pemberian vaksin, efektivitasnya akan sedikit berkurang. Hal itu akan mengancam kenaikan kasus covid-19. Apalagi, masih ada potensi penyebaran varian Omikron di tengah masyarakat.
Data terbaru menunjukkan bahwa sebenarnya semua jenis vaksin booster ampuh dalam mengatasi tingkat keparahan dan mencegah kematian akibat covid-19. Namun, jenis vaksin yang dianjurkan ialah AstraZeneca atau vaksin mRNA.
Baca juga: Indeks Pembangunan Literasi di Indonesia Terus Meningkat
"Publikasi terbaru menunjukkan bahwa tiga dosis apapun, termasuk vaksin AstraZeneca, sangat efektif dalam melindungi dampak terparah akibat Omikron, yakni mencapai 84,8%-89,2%. Termasuk, tiga dosis dari vaksin mRNA juga menunjukkan efektivitas yang setara," imbuhnya.
Adapun vaksin AstraZeneca merupakan vaksin viral vector, yang berarti versi dari virus yang tidak dapat menyebabkan penyakit digunakan sebagai bagian dari vaksin. Sehingga, jika tubuh terkena virus yang sebenarnya, nantinya dapat melawan.
Dokter spesialis paru dari Universitas Indonesia Erlina Burhan menyoroti infeksi omikron yang dominan secara global. Menurutnya, penting untuk memahami bagaimana vaksin yang paling banyak digunakan, dapat melindungi orang dari varian covid-19 paling menular.(OL-11)
Terkini Lainnya
Kemenkes Genjot Vaksinasi Booster Kedua
Sejumlah Puskesmas di Surabaya Kehabisan Vaksin Covid-19
34,6% Masyarakat Rentan dan Umum Tuntas Divaksinasi Booster Pertama per 25 Maret
Segerakan Vaksin Booster Terhadap Anak untuk Antisipasi Peningkatan Jumlah Kasus Covid-19
Polda Metro Jaya, ABM, dan GoTix Gelar Vaksinasi Booster Selama Sebulan
Kantor Staf Presiden Pastikan Vaksin Booster Aman
Jangan Pandang Ringan Efek Samping Alergi Obat
Kalsium dan DHA Pengaruhi Sel Imun Ibu Hamil
Imunitas masih Rendah, Bahaya Malaria masih Intai Anak
Revisi UU Polri, Ketum Peradi: Tidak Boleh Mengancam Imunitas Advokat
Penderita Lupus Diminta tidak Konsumsi Suplemen Penguat Imun
Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh secara Alami, Lakukan Hal ini Setiap Hari
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap