Pengeluaran Wisatawan Terdampak Kenaikan Harga BBM, Ini Strategi Menparekraf
![Pengeluaran Wisatawan Terdampak Kenaikan Harga BBM, Ini Strategi Menparekraf](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/aa2b0ec33507b8f4f4e658be460dc39e.jpg)
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berpotensi menekan pengeluaran wisatawan sekitar 10%.
Menyikapi hal tersebut, pihaknya pun mengeluarkan tiga kebijakan. Seperti, bantuan bimbingan teknis dan pendampingan bagi pelaku usaha parekraf pada level kecil dan mikro, agar bisa mengelola biaya operasional lebih baik.
Kemudian, mendorong wisata minat khusus yang berpotensi mengurangi konsumsi BBM baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, sport tourism, wisata gowes, serta lari atau marathon.
Baca juga: BPS: Jumlah Kunjungan Wisman ke Indonesia Meningkat Pada Juli 2022
Secara jangka panjang, industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus mulai beralih pada pengembangan sumber energi terbarukan. Hal itu sesuai dengan konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan.
“Bagaimana mereka mengurangi penggunaan dari energi fosil yang sekarang harganya meningkat, dengan menggunakan energi surya maupun energi sumber daya baru di destinasi wisata," jelas Sandiaga dalam keterangannya, Selasa (13/9).
Adapun perkembangan digital nomad atau orang yang bekerja tanpa terikat waktu dan tempat, dinilai menunjukkan peningkatan yang positif. Berdasarkan data Ditjen Imigrasi, jumlah wisatawan yang menggunakan visa kunjungan ke Indonesia pada Januari–Agustus 2022 mencapai 3.017 orang.
Baca juga: Bangun Kolaborasi untuk Promosikan Potensi Wisata di Desa
Diketahui, tiga negara terbanyak ialah Rusia, Amerika Serikat dan Inggris. Menurut kajian Kemenparekraf, kawasan Canggu di Bali merupakan wilayah dengan jumlah digital nomad terbesar. Saat ini, sudah terjadi penyebaran hingga ke Jimbaran dan Uluwatu.
Lalu, tiga besar pasar digital nomad ke Bali adalah Rusia, Inggris dan Jerman, berikut negara pecahan Uni Soviet, seperti Ukraina, Kazakstan dan Uzbekistan.
"Calon digital nomad yang akan melakukan kunjungan wisatawan ke Indonesia, kita fasilitasi. Harapannya, ada transformasi ekonomi dengan semakin terbukanya lapangan kerja," tuturnya.(OL-11)
Terkini Lainnya
Swasta dan Kampus Berkolaborasi Gelar Workshop Tunjang Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Dukung Pemberdayaan Desa Wisata demi Tumbuhnya Pusat Ekonomi Baru yang Merata
Akuatik Indonesia Gelar 2nd SEA Open Water Swimming Dan Festival OWS di Bali
Kemenparekraf Dorong Wisata dan Edukasi Hijau di Momentum Liburan
Dua Duta Besar Diundang Beri Masukan UMKM Tembus Eropa dan Amerika
Penguasaan Media Digital Bantu Produk Lokal Berdaya Saing
Baru Pertama Kali ke Luar Negeri? Coba Kunjungi Bangkok
Jawa Barat Dorong Pengembangan Potensi Wisata di 27 Kabupaten Kota
Spa Mengalami Pertumbuhan Tertinggi di Antara Industri Wellness Tourisms Lainnya
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Program Studi MICE Politeknik Negeri Jakarta Gelar ISCOMICE Ke-2
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap