visitaaponce.com

IDI Minta Nakes Tetap Waspadai Perkembangan Kasus Cacar Monyet

IDI Minta Nakes Tetap Waspadai Perkembangan Kasus Cacar Monyet
Petugas kesehatan berjalan di selasar ruang isolasi rumah sakit.(Antara)

PENGURUS Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta tenaga kesehatan (nakes) untuk selalu waspada terhadap perkembangan virus cacar monyet atau monkeypox (MPXV). Sekalipun, kasus monkeypox masih landai dan 1 kasus konfirmasi sudah dinyatakan sembuh.

"Nakes diharapkan tetap update, waspada dengan gejala. Kemudian, bagaimana mengidentifikasi, karena jika lalai akan bahaya. Apalagi, jika tiba-tiba kasus ditemukan," ujar Ketua Satgas Monkeypox PB IDI Hanny Nilasari dalam konferensi pers, Rabu (21/9).

Kasus cacar monyet di dunia saat ini sudah mulai menurun. Pada Juni-Juli, merupakan puncak kasus monkeypox global, lalu melandai di September. Dengan adanya vaksinasi dan obat, juga bisa melandaikan penularan kasus tersebut.

Baca juga: Satu Pasien Monkeypox di Indonesia Dinyatakan Sembuh

"Jangan sampai lengah dan tetap meningkatkan pengetahuan infeksi cacar monyet. Banyak hal sebenarnya yang bisa dipelajari dari kasus ini. Manifestasinya tidak sama dengan clade I," imbuh Hanny.

IDI kembali menekankan bahwa infeksi cacar monyet masih terjadi dari orang ke orang melalui kontak erat dan lama. Sehingga, infeksi bisa muncul dari hubungan seksual, khususnya jika berganti-ganti pasangan.

Orang yang melakukan skrining biasanya dengan gejala demam akut, limfadenopati, nyeri kepala, mialgia, nyeri punggung dan asthenia. Untuk alur perawatan kasus monkeypox, pasien wajib memakai masker medis dengan jarak minimal 1 meter antar pasien dan kamar terpisah. 

Baca juga: Imunisasi Prasyarat Masuk Sekolah untuk Eliminasi Campak-Rubela

Lalu, pasien juga harus diidentifikasi tingkat keparahan atau kelompok risiko tinggi. "Untuk pasien yang diisolasi di rumah, harus terpisah dengan anggota keluarga lainnya. Itu dengan pengobatan simptomatik, nutrisi dan perawatan kulit. Berikut, pemantauan harian oleh tenaga medis," jelasnya.

Sementara itu, pasien monkeypox dengan komplikasi berat menjalani isolasi di rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Itu dengan pengobatan simtomatik untuk atasi nyeri dan demam. Berikut, nutrisi dan perawatan kulit perawatan sportif optimal, serta pemberian antivirus.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat