visitaaponce.com

Cuci Tangan Pakai Sabun Diklaim Efektif Cegah Penyakit Menular

Cuci Tangan Pakai Sabun Diklaim Efektif Cegah Penyakit Menular
Sejumlah pelajar antre mencuci tangan saat peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia di SDN Banjaran 4, Kota Kediri, Jawa Timur.(ANTARA/Prasetia Fauzani)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan mencuci tangan pakai sabun efektif mencegah penyakit menular di tengah pandemi covid-19 dan cuaca ekstrem seperti saat ini.

"Kebiasaan cuci tangan pakai sabun (CTPS) telah terbukti menjadi perilaku sederhana yang memiliki dampak luar biasa dalam pencegahan penyakit menular. Kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk menyebarluaskan edukasi CTPS sebagai salah satu pilar penting di dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat," papar Menkes dalam siaran pers, Rabu (19/10).

Hal itu dia sampaikan terkait peringatan Hari Mencuci Tangan Sedunia yang diperingati setiap 15 Oktober. 

Baca juga: Meski Pandemi akan Berakhir, Cuci Tangan Tetap Harus Jadi Kebiasaan

Menurut dia, membangun kebiasaan mencuci tangan menjadi penting seiring kembalinya anak-anak beraktivitas di luar rumah seperti ke sekolah atau bermain, mereka menjadi rentan untuk terkena penyakit.

"Melalui penanaman kebiasaan CTPS, orangtua telah memberikan modal penting bagi anak untuk tidak hanya melindungi kesehatan mereka sendiri, namun juga orang-orang di sekitarnya," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menjelaskan dengan menanamkan CTPS akan bisa mencegah penularan covid-19 yang saat ini masih terjadi. 

"Meskipun angka kematian sudah sangat menurun. Selain itu, CTPS juga dapat membantu mencegah penyakit-penyakit menular yang lain," ujarnya.

Prof Zubairi lantas menjelaskan ada lima momen penting untuk CTPS yakni sebelum makan, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, setelah dari toilet, dan ketika pulang ke rumah.

"Mari budayakan kebiasaan ini, terutama untuk anak-anak," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini, kesadaran mematuhi pedoman CTPS masih harus ditingkatkan. Data BPS 2021 menunjukkan bahwa, bahkan di tengah pandemi, hanya 75,38% masyarakat yang menunjukkan kesadaran untuk mematuhi pedoman CTPS, artinya masih diperlukan edukasi berkelanjutan untuk menjadikan CTPS sebagai prioritas dalam kebiasaan sehari-hari.

Psikolog Klinis sekaligus Pengurus Pusat Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Anna Surti Ariani menambahkan, "Terkait kebiasaan CTPS, anak jadi memahami pentingnya kerja sama dalam saling mengingatkan teman atau anggota keluarga agar rutin mencuci tangan sehingga tujuan bersama dapat tercapai, yaitu untuk terhindar dari penyakit." (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat