visitaaponce.com

Kasus Covid-19 di Kota Bandung Meningkat Lagi, Prokes Diketatkan

Kasus Covid-19 di Kota Bandung Meningkat Lagi, Prokes Diketatkan
Kasus covid-19 kembali meningkat, prokes kembali diperketat.(dok.ant)

SAAT ini kasus Covid-19 di Kota Bandung, Jawa Barat terus mengalami peningkatan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat ada 1.023 kasus konfirmasi Covid-19 per 15 November 2022 dengan 180 kasus baru.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Ira Dewi Jani mengingatkan kepada masyarakat Kota Bandung untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan (prokes) dan segera melakukan vaksinasi untuk mencegah penularan Covid-19.

"Terjadi peningkatan kasus per 15 November 2022, saat ini status positivity rate di Kota Bandung berada di angka 8,8 persen dengan level BOR di angka sekitar 20 persen dengan konversi 13 persen dibandingkan era ledakan pandemi pada pertengahan 2021," jelasnya.

Menrut Ira, pada awal Oktober, kasus Covid-19 di Kota Bandung sangat landai. Kasus konfirmasi aktifnya di angka 229 dalam satu pekan. Angka itu naik terus hingga saat ini.

Ira menambahkan, terkait pelonggaran aktivitas di Kota Bandung yang diterapkan beberapa waktu ke belakang, hal itu sudah sejalan dengan instruksi Pemerintah Pusat. Berdasarkan hasil kajian, posisi Kota Bandung berada pada PPKM level 1, di mana semua aktivitas sosial
mendapat relaksasi hingga mendekati normal.

Di sisi lain, Ira menyebut peningkatan kasus di sebuah wilayah terjadi karena adanya varian (Covid-19) baru. Seperti misalnya varian XXB. "Meski demikian, saya mengajak masyarakat Kota Bandung untuk tetap tenang. Sebab menurutnya, ikhtiar mengatasi pandemi ialah dengan
menerapkan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi," lanjutnya.

Adapun kata Ira, di tengah peningkatan kasus Covid-19, stok vaksin di Kota Bandung dinyatakan mencukupi. Dalam tiga tahap, Kota Bandung mendapat jatah 5.000 vial vaksin Pfizer.  Sebagai informasi, 1 vial dosis bisa digunakan untuk 6 orang, sehingga stok vaksin tambahan
tersebut berada di kisaran angka 30.000 dosis.

"Tentang pembatasan kegiatan yang berlaku, saya rasa kita masih mengikuti arahan Kemendagri dan ini pun sudah sesuai. Mungkin cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mengetatkan lagi prokes dan segera melakukan vaksinasi," ungkapnya.

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana usai melantik dan mengambil sumpah atau janji jabatan dua pimpinan yakni Anhar Hadian yang dilantik menjadi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung dan dr. Yorisa Sativa dilantik sebagai Direktur RSUD Bandung Kiwari. Berharap pelantikan ini
menjadi upaya akselerasi pencapaian target-target program dan kegiatan pembangunan khususnya dalam satu tahun ke depan.

"Jika bicara program prioritas, hal pertama yang akan diakselerasi adalah penanganan Covid-19. Apalagi saat ini kasusnya sedang naik, sehingga kita harus semaksimal mungkin mengatasi. Euforia masyarakat untuk kembali ke perilaku dahulu sudah terlihat," ungkapnya.

Kedua kata Yana, vaksinasi Covid-19, ia mengaku, terasa sekali saat stok vaksin tidak ada, banyak masyarakat yang protes. Namun, sekarang saat vaksin melimpah ternyata pertambahannya tidak begitu signifikan, ini juga menjadi tantangan lain.

Permasalahan kesehatan lain juga masih menunggu untuk diselesaikan bersama. Anatara lain, penyakit tidak menular, stunting, dan ODF. "Masyarakat masih butuh pelayanan dasar yang lebih maksimal, seperti akses terhadap air bersih, sampah, pangan, kesehatan, dan pendidikan.
Saya berpesan, agar para pimpinan tinggi pratama harus menjadi panglima dan berada di barisan terdepan dalam menangani berbagai tantangan di tengah masyarakat," pesannya.(OL-13)

Baca Juga: Pegawai PN Maumere Usir Wartawan saat Liput Sidang Kasus Pembunuhan

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat