Kemenkes Mayoritas Pasien Gangguan Ginjal Akut Sudah Stadium 3
![Kemenkes: Mayoritas Pasien Gangguan Ginjal Akut Sudah Stadium 3](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/3a367fbf72268f0e67cf2557e67624f7.jpg)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan dari total 269 kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang menyerang anak, sebanyak 61% kasus kondisinya sudah stadium 3.
"Stadium 3 terjadinya anuria, tidak keluar urine sama sekali. Ginjalnya betul-betul gagal untuk melakukan metabolisme," jelas Juru Bicara Kemenkes M. Syahril dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/10).
Lalu, pasien dengan kondisi stadium 2 sekitar 7%, stadium 1 sekitar 11% dan yang belum teridentifikasi sekitar 20%. Adapun gejala GGAPA yang khas ialah gangguan buang air kecil (BAK) pada balita, seperti oliguria dan anuria.
Baca juga: Usut Kasus Gangguan Ginjal Anak, Polri Bentuk Tim Investigasi
Dalam hal ini, oliguria merupakan kondisi terjadinya penurunan frekuensi BAK, termasuk volume. Sebagai contoh, biasanya anak BAK 10 kali, lalu setelah terkena gangguan ginjal akut hanya BAK 5-4 kali.
"Ini salah satu tanda-tanda khas dari gejala tersebut. Kalau dia sama sekali tidak buang air kecil, itu disebut dengan anuria. Berarti sudah stadium 3 atau stadium berat," imbuh Syahril.
Baca juga: Badan POM: Kami Masih Mencari Kausalitas Gangguan Ginjal Akut pada Anak
Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 143 kasus gangguan ginjal akut atau 53% mengalami kondisi anuria. Kemudian, 58 kasus atau 22% mengalami oliguria dan 68 kasus atau 25% tidak mengalami kedua gejala tersebut.
Gejala awal disebut dengan gejala prodormal. Seperti, demam, nafsu makan turun, tidak bergairah, diare, mual dan gangguan saluran pernapasan yang biasanya terjadi 1-5 hari. Lalu, diikuti dengan gejala berikutnya karena sudah akut dan progresif.
Diketahui, hingga saat ini, kasus gangguan ginjal akut sudah menyasar 269 anak. Rinciannya, 73 kasus menjalani perawat, 157 kasus berujung kematian dan 39 kasus dinyatakan sembuh.(OL-11)
Terkini Lainnya
Polemik Dokter Asing, Kemenkes Sebut Kebutuhan Spesialis masih Tinggi
Universitas Airlangga: Pemecatan Dekan FK Budi Santoso karena Kebijakan Internal
Kemenkes Nyatakan tidak Terlibat Pemberhentian Dekan Unair yang Tolak Dokter Asing
Kemenkes Tunjuk PT Bio Farma Sebagai Fasilitas Rujukan Delegasi OIC
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
Tingginya Angka Bunuh Diri pada Pria: Mengapa Kesehatan Mental Pria Sering Diabaikan?
Graha YOAI Diyakini Beri Kehangatan Kasih Sayang bagi Pasien Kanker Anak
Korban Obat Sirop Maut Menjerit, Harus Beli Susu Khusus Seharga Rp200 Ribu!
YOAI Beri Penghargaan untuk Keluarga dan Pengasuh Anak dengan Kanker
Cuma Dihadiri 4 Tergugat, Sidang Class Action Ginjal Ditunda
Datangi Sidang Class Action Ginjal, Kemenkes Ikuti Proses Hukum
7 Anak Masih Jalani Perawatan Intensif Kasus Gagal Ginjal Akut
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap