200 Vial Obat Gagal Ginjal Fomepizole Mendarat di Indonesia
![200 Vial Obat Gagal Ginjal Fomepizole Mendarat di Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/f7758235f1bbd10d6af5b503ce96ba64.jpg)
OBAT gangguan ginjal akut injeksi, Fomepizole 1,5 ml, dalam bentuk vial telah tiba di Indonesia pada Sabtu (29/10) dini hari. Sebanyak 200 vial didatangkan dari Jepang yang merupakan donasi dari PT Takeda Indonesia. Fomepizole akan langsung dikirim ke instalasi Farmasi Pusat.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa obat yang diterima oleh Indonesia ini adalah untuk kepentingan kesehatan anak di Indonesia.
“Hibah ini dilaksanakan dengan itikad baik atas nama kemanusiaan untuk kepentingan kesehatan anak Indonesia” ujar Budi melalui keterangannya pada Sabtu (29/10).
Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan akan mendistribusikan obat tersebut sesuai yang dibutuhkan kepada seluruh rumah rujukan tingkat provinsi di seluruh Indonesia.
"Obat antidotum ini akan diberikan secara gratis kepada seluruh pasien di Indonesia," kata Menkes.
Baca juga: Gus Muhaimin Apresiasi dan Ultimatum BPOM-Kemenkes dalam Penanganan Kasus Gagal Ginjal Akut
Sebelumnya telah diketahui 10 dari 11 pasien gangguan ginjal akut yang mengkonsumsi obat sirup yang diduga tercemar senyawa kimia telah berangsur membaik kondisinya setelah diberi obat ini selama dalam perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Bisa disimpulkan bahwa obat ini (Fomepizole) memberikan dampak positif untuk pengobatan pasien gangguan ginjal akut.
Saat ini, Indonesia telah mendatangkan Fomepizole dari Singapura, Australia dan Jepang. Selanjutnya akan datang dari Amerika Serikat.
"Ini upaya yang kita lakukan untuk melakukan pencegahan peningkatan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal. Kita akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit pemerintah yang merawat pasien gangguan ginjal akut,” pungkas Budi.
Di sisi lain, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa obat yang baru datang tersebut akan perlu penyesuaian dulu sebelum didistribusikan ke daerah.
"Obat baru datang, perlu penyesuaian dulu sebelum dibagikan ke daerah," terang Nadia. (OL-4)
Terkini Lainnya
Kemenkes Nyatakan belum Ada Pembahasan Lebih Lanjut terkait Ganti Rugi Korban GGAPA
Pentingnya Investigasi Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal pada Anak
Waspadai Penyakit Ginjal, Cara Pencegahan dan Gejalanya
Lapor Pak Wapres! Korban Gagal Ginjal Belum Terima Bantuan Apapun dari Pemerintah
Gangguan Ginjal Anak Naik, SKI Serukan Revitalisasi Apotik Hidup
Generos Tak Mengandung Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG)
Kadar Bromat Jangan Melebihi Ambang Batas
Temuan Baru Lawan Peradangan Kronis Penderita Ginjal, Jantung, Kanker
Jangan Sembarangan Konsumsi Obat Antinyeri, Bisa Sebabkan Gagal Ginjal Kronis
Waspada, Mager Bisa Picu Batu Ginjal
Teknologi Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS) Atasi Kasus Batu Ginjal dengan Panyulit
Pria di Atas 55 Tahun Disarankan Tidak Banyak Minum di Malam Hari
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap