JK Muhammadiyah Bisa Manfaatkan Rumah Sakit untuk Tingkatkan Ibadah
![JK: Muhammadiyah Bisa Manfaatkan Rumah Sakit untuk Tingkatkan Ibadah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/8b0901bb2159ee6814d12d34c2a843b0.jpg)
MUHAMMADIYAH diharapkan menjadikan usaha rumah sakit sebagai tempat untuk peningkatan amal ibadah dan amal usaha. Meski rumah sakit sudah menjadi industri usaha yang berjaringan, namun yang terpenting adalah peningkatan amal usaha.
Hal tersebut dikemukakan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat menyampaikan sambutan dalam peresmian RS Muhammadyah Bandung Selatan, Kabupaten Bandung, pada Kamis (3/11) ini.
Menurutnya, jika rumah sakit kekurangan pasien, berarti amal ibadah yang dilakukan menjadi berkurang. "Jadi Muhammadiyah juga begitu, bukan berharap banyak orang sakit saja agar rumah sakit bisa hidup. Tentu saja kita bahagia melihat orang masuk dengan meringis kesakitan, keluar dengan tersenyum," katanya.
Baca juga: PP Muhammadiyah Dukung Polri Usut Pidana Kasus Gangguan Ginjal Akut
Ketua Umum Pusat DMI tersebut mengingatkan tiga hal dari bidang rumah sakit yang tidak bisa dipisahkan, yaitu tenaga medis, teknologi dan pelayanan (hospitality).
"Biar tenaga medis bagus, tapi teknologi tidak bagus, juga tidak dilirik. Teknologi bagus, tapi tenaga medis tidak bagus, juga bisa tidak laku, termasuk pelayanan. Itu bagian yang tidak terpisahkan," imbuh JK, sapaan akrabnya.
Terkait dengan fenomena rumah sakit yang saat ini menjadi bagian dari industri bisnis berjaringan, JK menyebut sebagai fenomena yang wajar. Pasalnya, dengan industri rumah sakit yang berjaringan, akan menimbulkan biaya yang efisien.
Baca juga: Siaran TV Analog Dihentikan, Kominfo Apresiasi Dukungan Ekosistem
"Lihat saja, dengan membeli obat dan peralatan medis dalam jumlah yang banyak, tentu saja lebih murah, dibanding harus membeli satu-satu. Nanti tinggal dikirim ke masing-masing rumah sakit jaringannya," paparnya.
Adapun fenomena rumah sakit berjaringan disebutnya menjadi pertanda, jika rumah saakit semakin dibutuhkan. Hal itu dipengaruhi beberapa faktor. Seperti, penduduk yang semakin banyak. Lalu kedua, faktor pemanfataan asuransi dan sistem kesehatan yang kian baik.
"Yang ketiga orang mulai ada kesadaran lebih tinggi utuk berobat ke dokter. Sebelumnya lebih percaya dukun. Sekarang dukun sudah turun pamornya," tutur JK seraya bercanda.(OL-11)
Terkini Lainnya
Fase Pemulangan, 66 Ribu Lebih Jemaah Haji Kembali ke Tanah Air
Tiga Macam Haji dan Dukungan Fitur Asuransi
Arafah di Hati Musrifah, Alhamdulillah Tiada Henti
Sapi Kurban Terlepas hingga 500 Meter di Sikka NTB, Dikejar Puluhan Warga
Haedar Nashir Ingatkan untuk Merawat Nilai-Nilai Kemabruran dalam Ibadah Haji
Definisi Kurban dan Waktu Disyariatkan bagi Umat Islam
Muhammadiyah: Terjebak Klaim Ahlussunnah Tuduh Syiah tidak Bikin Rumah Sakit
Haedar Nashir Tegaskan Muhammadiyah Terus Berkhidmat Bagi Bangsa dan Negara
Anwar Abbas Sebut Irman Gusman Kantongi Dukungan Muhammadiyah
Muhammadiyah Sodorkan Nama Irman Gusman di Kancah Politik Nasional
Muhammadiyah Mengaku Ikut Jadi Korban atas Serangan Siber ke PDN
PBNU Banjir Hujatan Terima Izin Kelola Tambang
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap