visitaaponce.com

Mitos usai Operasi Jangan Makan Ikan, Telur, Ayam

Mitos usai Operasi Jangan Makan Ikan, Telur, Ayam
Pekerja menunjukkan telur asin rebus di industri rumahan telur asin Desa Pesantunan, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (21/4/2022).(Antara/Oky Lukmansyah.)

MENGONSUMSI protein yang cukup usai menjalani operasi justru baik untuk kesembuhan luka operasi. Kendati demikian, banyak masyarakat Indonesia yang meyakini bahwa mengonsumsi ikan, telur, hingga ayam pascaoperasi justru menyebabkan rasa gatal pada luka operasi. Padahal, hal ini hanyalah mitos yang berkembang di Indonesia.

Demikian penjelasan Ketua Pusat Resistensi Antimikroba Indonesia (Praindo) dr. Harry Parathon, SPOG (K). "Untuk sembuhnya luka operasi itu perlu kondisi yang bagus. Orangnya enggak boleh kurang darah. Tidak boleh kekurangan protein. Jadi protein itu kayak lemnya luka. Nah, protein ini bisa didapat dari mana? Ya dari telur, dari ikan, dan dari ayam. Jadi tidak apa-apa mengonsumsi itu pascaoperasi," ujar Harry saat diskusi daring, Selasa (29/11).  

Di daerah Timor Leste sendiri, Harry mengatakan bahwa seseorang yang baru saja menjalani operasi dianjurkan untuk memakan tim ayam selama 40 hari. "Makan ikan, makan ayam, makan daging justru bagus. Memang itu mitos yang berkembang di Indonesia. Dulu saya bekerja di Timor Timur atau sekarang Timor Leste, di sana itu beda. Kalau ada pasien operasi di sana justru 40 hari harus makan tim ayam," katanya.

"Kita berbeda. Di sini malah enggak boleh makan ikan, enggak boleh makan ayam, enggak boleh makan telur, enggak boleh minum banyak. Justru itu bisa mengakibatkan lukanya enggak sembuh. Malah sembuhnya enggak sempurna, enggak bagus. Dia akan cekung ke bawah," sambungnya.

Jika luka pascaoperasi mengalami rasa gatal. Hal tersebut bukanlah disebabkan oleh mengonsumsi ikan atau telur. Mengalami gatal saat luka akan sembuh merupakan hal yang wajar. Harry menjelaskan, hal itu merupakan reaksi dari jaringan di bawah kulit. 

"Kalau luka itu gatal, semua luka yang akan sembuh itu memang gatal. Itu karena terjadi reaksi dari jaringan di bawah kulit. Ini
menimbulkan rasa gatal. Itu tidak apa-apa. Bukan karena makanan tertentu. Makan ikan pun tetap gatal," pungkasnya. (Ant/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat