Covid-19 Varian XBB Picu Lonjakan Kasus di Indonesia, Protokol Kesehatan Perlu Diperhatikan Serius
![Covid-19 Varian XBB Picu Lonjakan Kasus di Indonesia, Protokol Kesehatan Perlu Diperhatikan Serius](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/e50b81169f8bc3e1b8eeb34823a3736a.jpg)
KEMUNCULAN varian baru Covid-19, ayitu varian XBB ikut meningkatkan kasus Covid-19 di Indonesia beberapa waktu terakhir. Diprediksi puncak gelombang Covid-19 kali ini akan terjadi pada Januari dan Februari tahun depan.
Pemerintah juga mewacanakan evaluasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), jika kasus Covid-19 terus meningkat. Saat ini, sebagian besar wilayah di Indonesia menerapkan PPKM level 1.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan merupakan kunci utama agar jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air tetap rendah.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto menekankan pentingnya kapasitas pemeriksaan, pelacakan dan penanganan Covid-19 dalam rangka mengantisipasi meluasnya subvarian baru XBB.
Baca juga : Menkes: Prioritas Kemenkes untuk Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan
"Tingkatkan jumlah tes khususnya bagi mereka yang kontak erat dan bagi yang punya komorbid, " kata Agus.
Agus menjelaskan, peningkatan kapasitas pemeriksaan, pelacakan dan penanganan Covid-19 merupakan kunci utama untuk menekan penyebaran Covid-19 termasuk subvarian baru XBB.
Selain itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh pihak untuk bersiap-siap menghadapi prediksi peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi dalam waktu satu atau dua pekan ke depan. Pemerintah terus melakukan pemantauan setiap harinya, untuk mengamati tren Covid-19 di Tanah Air dari seluruh indikatornya.
Sebelumnya, Budi pernah memperkirakan jumlah kasus yang ditemukan akan mencapai 10.000-15.000 kasus per harinya, dengan keterisian tempat tidur di rumah sakit jauh lebih rendah dibandingkan dampak dari varian-varian sebelumnya. (RO/OL-7)
Terkini Lainnya
WHO Sebut 9 Varian Covid-19 Dominasi Kasus di Dunia, Ini Datanya
Varian Baru Covid-19 XBB Dapat Turunkan Efektivitas Vaksin
7 Fakta Arcturus, Asal Nama, Bahaya, Gejala dan Pencegahannya
Sudah Vaksin Booster, Satu Warga Tangerang Selatan Terpapar Kraken
Subvarian XBB.1.5 dari Amerika Serikat juga Perlu Diwaspadai
Tahun Baru 2023 Peningkatan 366 Kasus Covid-19
Nihil Kasus Covid-19, Majalengka Tetap Gencarkan Protokol Kesehatan
Hadapi Covid-19, Masjid di Malaysia Serukan Penggunaan Masker
Waspadai Pneumonia Mycoplasma, Dinkes Medan Terbitkan Surat Edaran
Respons Pelonggaran Masker, Pengamat: Puan Peduli Kesehatan Warga
Empat Upaya Tingkatkan Kesehatan Mental Bidan di Masa Pandemi
Perayaan Imlek 2573 Kongzili Dirayakan dengan Suka Cita
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap