visitaaponce.com

Mengenal Pupuk Organik Beserta Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Mengenal Pupuk Organik Beserta Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya
Seorang petani stroberi memberikan pupuk organik di lahan perkebunan stroberi di daerah Cikole, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat.(ANTARA/Rezza Estily)

MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pupuk merupakan penyubur tanaman yang ditambahkan ke tanah untuk menyediakan senyawa unsur yang diperlukan oleh tanaman. Pupuk organik adalah salah satu jenis pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia.

Biasanya, pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair dan digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. 

Baca juga: Kabar Baik, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas untuk Pabrik Pupuk Tahun Depan Aman

Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).

Jenis-jenis Pupuk Organik

1. Pupuk Kandang  

Berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, kelinci dan ayam. 

Pupuk jenis ini efektif untuk menyuburkan tanah dan tumbuhan karena mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium, serta unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga.

2. Pupuk Hijau  

Berbahan dasar dari tanaman terlebih kacang-kacangan karena memiliki kandungan nitrogen yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Selain itu, kacang-kacangan juga mudah terurai sehingga penyediaan hara menjadi lebih cepat.

3. Pupuk Kompos  

Terbentuk dari sisa bahan organik yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik secara alami dengan cara dekomposisi atau fermentasi. 

Materi yang diuraikan melalui proses biologis ini melibatkan bantuan mikroorganisme (jamur, bakteri, atau kapang) dan makroorganisme (cacing tanah). Seperti Bokashi, kompos jerami dan trico kompos.

4. Pupuk Hayati 

Bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup dan biasanya secara langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi ke dalam tanah. Fungsi dari pupuk ini antara lain untuk membantu memperbaiki struktur tanah dan memproduksi nutrisi bagi tanah dan tanaman, serta memangkas pertumbuhan parasit bagi tanaman. 

5. Humus 

Merupakan unsur organik yang berasal dari proses dekomposisi atau pelapukan dari daun-daunan dan ranting tanaman yang membusuk. 

Selain dedaunan dan ranting pohon yang berjatuhan, untuk membuat humus diperlukan bahan baku seperti limbah dari pertanian dan peternakan, makanan, kayu, atau sampah rumah tangga. 

Humus dapat membantu meningkatkan kadar air tanah, mencegah erosi, serta mempercepat proses penghancuran senyawa beracun dalam tanah. 

6. Pupuk Serasah 

Memiliki senyawa berbasis karbon yang terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai dan berubah warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput. 

Pupuk jenis ini bermanfaat untuk menyuburkan tanah juga menjaga kelembapan dan tekstur tanah agar tetap baik dan mencegah penyakit pada tanaman akibat air hujan. 

7. Pupuk Organik Cair 

Pada umumnya terbuat dari urine ternak atau hasil dari proses fermentasi bahan-bahan organik seperti buah-buahan busuk dan bahan pupuk organik lainnya. 

Pupuk ini praktis karena cara pemakaiannya yang mudah yaitu hanya dengan disemprotkan ke daun atau disiramkan ke tanah. 

8. Pupuk Guano 

Berasal dari kotoran kelelawar atau guano, kotoran yang mengendap lama di dalam gua dan bercampur dengan tanah serta bakteri pengurai di sarang kelelawar bermanfaat sebagai pupuk untuk tanaman. 

Kelebihan Pupuk Organik

  • Meningkatkan produktivitas dari lahan pertanian. Karena dengan meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat, kimia dan biologi tadi tanah atau lahan pertanian.
  • Semakin mudahnya melakukan pengolahan lahan karena tanah semakin baik.
  • Harga pupuk organik lebih murah,, dapat dibuat sendiri dan bahannya sangat mudah didapat dari alam.
  • Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia
  • Pupuk organik akan memberikan kehidupan bagi mikroorganisme tanah sehingga kesuburan tanah meningkat
  • Mempunyai kemampuan dalam memobilisasi atau menjembatani hara yang ada di tanah sehingga akan membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh tanaman.
  • Mempunyai kemampuan dalam melepas hara tanah dengan sangat perlahan dan terus menerus, sehingga akan membantu mencegah terjadinya kelebihan suplai hara yang membuat tanaman keracunan.
  • Mampu menjaga kelembaban dari tanah, sehingga akan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada tanaman.
  • Mampu membantu mencegah erosi lapisan atas tanah
  • Mampu menjaga dan merawat tingkat kesuburan tanah
  • Memberi manfaat  untuk kesehatan manusia, karena banyak kandungan nutrisi dan lebih lengkap dan lebih banyak
  • Pemberian pupuk organik pada tanah berpasir mengakibatkan daya ikat tanah meningkat.
  • Beberapa ahli menyebutkan bahwa pemberian pupuk organik akan meningkatkan populasi musuh alami patogen sehingga akan menekan aktivitas saprofitik pathogen (organisme pengganggu tanaman).

Kekurangan Pupuk Organik

  • Pupuk organik, terutama pupuk kandang, masih sering mengandung biji-bijian tanaman pengganggu. Biji-bijian yang termakan ternak tidak akan tercerna sehingga dapat tumbuh mengganggu tanaman.
  • Pupuk organik sering menjadi faktor pembawa hama penyakit karena mengandung larva atau telur serangga sehingga tanaman dapat diserang.
  • Kandungan unsur hara dalam pupuk organik sulit diprediksi
  • Respon tanaman terhadap pupuk organik lebih lambat, karena pupuk organik bersifat slow release.
  • Penerapan hasil bioteknologi, seperti pupuk mikroba, masih jarang digunakan. Sehingga penambahan jumlah mikroorganisme dalam tanah kurang optimal.
  • Jika pupuk organik (kompos) yang diberikan masih mentah maka bahan organik akan diserang oleh mikroba sehingga unsur hara tanaman menjadi berkurang karena “dimakan” oleh mikroba-mikroba dari kompos mentah. (OL-1)


Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat